Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[AdS] Bidadari yang Terabaikan

6 Mei 2019   06:41 Diperbarui: 7 Mei 2019   19:42 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sambil memainkan smartphone di tangan-nya, dia ingat malam ini adalah hari dan tanggal yang sama dengan setahun yang lalu ketika dia pertama kali bertemu dengan lelaki muda itu di tempat ini.

Sambil memainkan smartphone di tangan-nya,  diam-diam dia memperhatikan sosok lelaki muda yang perawakannya sedang, tidak kekar seperti kebanyakan anak muda yang senang berpetualang pada umumnya. Sambil  memainkan smartphone di tangan-nya, diam-diam dia membandingkan tinggi badan lelaki muda di depannya itu dengan tinggi badannya.

Sambil memainkan smartphone di tangan-nya, diam-diam dia melihat pakaian yang di kenakan oleh lelaki muda yang saat ini sedang duduk di depan-nya. 

Dia ingat, pakaian lelaki muda yang berwarna coklat muda dan sudah terlihat kumal di matanya itu sama persis seperti pakaian yang di kenakannya dulu ketika dia pertama kali bertemu dengan lelaki muda ini setahun yang lalu di tempat ini.

Sambil memainkan smartphone di tangan-nya, dia kembali menatap lelaki muda yang mengenakan setelan kemeja lengan panjang berwarna coklat muda yang di lipat sebatas siku-nya itu. Dan masih seperti setahun yang lalu, saat ini pun dia merasakan hal yang sama persis seperti apa yang pernah di rasakannya dulu. 

Saat ini tubuhnya kembali terasa panas dingin ketika melihat lelaki muda di depannya itu. Dan masih seperti tahun lalu, tiba-tiba saja dia merasakan ada sesuatu yang menetes keluar dari dalam 'kemaluan'-nya. Dan masih seperti setahun yang lalu, saat ini dia pun kembali gugup ketika memikirkan apa yang baru saja terjadi dengan dirinya itu. 

Dan masih seperti setahun yang lalu, saat ini, pun dia kembali pura-pura sibuk dengan smartphone di tangan-nya agar tidak terlihat gelisah duduk di depan lelaki muda di depannya.

Dan seperti setahun yang lalu, saat ini pun dengan perasaan sedikit gemetar dia kembali pamit pada lelaki muda di depannya itu. 

Dan seperti setahun yang lalu, saat ini pun di dalam toilet hotel dia kembali meraba 'kemaluan'-nya sendiri yang sedikit basah seperti ada cairan hangat yang baru saja keluar dari dalam kemaluan-nya itu.

****

Sambil meletakan cangkir kopi susu yang barusan di minum-nya di atas meja, dia memandang ke tempat lain. Ada sedikit rasa jengah ketika dia tahu bahwa lelaki muda yang saat ini sedang duduk di depannya itu tengah memperhatikan dirinya semenjak keluar dari toilet tadi. Dan seperti setahun yang lalu, saat ini pun dia merasa seperti ada dorongan yang begitu kuat dari dalam dirinya untuk mencari tahu siapa sesungguhnya lelaki muda di depannya ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun