Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Aku dan Sang Waktu

15 Januari 2019   22:45 Diperbarui: 15 Januari 2019   22:57 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Bagaimana engkau bisa tahu apa yang sudah kulakukan pada dua wanita itu? Padahal saat itu engkau tidak sedang berada di dekatku?" tanyaku sedikit heran sambil kembali menatap ke arah rambut hitamnya.

"Apa sih yang tidak kuketahui tentangmu?" katanya lagi sembari tersenyum menatapku. "Engkau sudah berani masuk ke dalam ruang alam hayalan tanpa seizinku, sudah berani memakai pakaian hitam kebesaranku. Aaahhh, dasar anak nakal!" katanya lagi sambil melihat ke arah baju kemeja lengan panjang berwarna coklat muda yang sudah terlihat begitu kumal itu.

"Engkau yang terlahir di saat hujan petir menjelang fajar, tanpa terasa. Ternyata sekarang engkau sudah sebesar ini. Hemm..dasar anak nakal! Sekarang buka bajumu. Ganti dengan yang ini," katanya lagi seraya mengeluarkan sesuatu dari balik jubah panjangnya.

Kuterima bungkusan yang barusan di sodorkan oleh wanita cantik yang mengenakan jubah panjang berwarna hitam pekat di depanku. Setelah kuterima, dan kubuka. Ternyata bungkusan itu berisi pakaian yang di berikan oleh lelaki muda dari masa depan buatku beberapa waktu yang lalu.

Aku ingat. Saat itu ketika akan mengganti pakaian lamaku dengan pakaian baru yang di berikan oleh lelaki muda yang berasal dari masa depan itu, iseng-iseng aku mengintip ke dalam ruang alam hayalan yang kala itu pintunya sedikit terbuka.

Dan sebelum aku pergi bersama wanita cantik berwajah sedikit pucat tanpa riasan makeup masuk ke dalam ruang alam hayalan itu, pakaian pemberian lelaki muda yang berasal dari masa depan itu kuletakan pas di sebelah luar pintu ruang alam hayalan.

Baca juga : Ruang Waktu

"Anak nakal! Tunggu apa lagi? Ayo lekas ganti pakaianmu. Sang waktu sudah menunggumu sedari tadi di luar sana." Suara wanita cantik yang mengenakan jubah panjang berwarna hitam pekat itu mengagetkanku.


Bersambung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun