Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Aku dan Sang Waktu

18 November 2018   15:18 Diperbarui: 22 November 2018   18:20 984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kaki kanan-nya mengenakan sendal jepit berwarna merah sedangkan kaki kirinya mengenakan sandal jepit berwarna biru. Pakaian warna coklat pudar yang di kenakan-nya, sedikit lebih kumal dari pakaian yang kukenakan saat ini.

Teringat pertemuanku dengan-nya beberapa waktu yang lalu.

Ketika itu, aku sedang melintas di suatu jalan. Aku berhenti, ketika lelaki tua ini menyapaku.Dan sore itu, sambil merokok dipinggir jalan, kami mengobrol tentang banyak hal.

Menurutnya, dunia ini sudah sangat tua, makanya jangan heran kalau zaman jahiliyyah yang dulu pernah ada. Saat ini kembali  di ulang di masa kini.

Menurut Wikipedia bahasa Indonesia,  Jahiliyyah adalah konsep dalam agama Islam yang menunjukkan masa di mana penduduk Mekkah berada dalam ketidaktahuan (kebodohan). 

Akar istilah jahiliyyah adalah bentuk kata kerja I pada kata jahala, yang memiliki arti menjadi bodoh, bodoh, bersikap dengan bodoh atau tidak peduli.

Dalam syariat Islam memiliki arti "ketidaktahuan akan petunjuk Ilahi" atau "kondisi ketidaktahuan akan petunjuk dari Tuhan". 

Keadaan tersebut merujuk pada situasi bangsa Arab kuno, yaitu pada masa masyarakat Arab pra-Islam sebelum diutusnya seorang rasul yang bernama Muhammad.

Menurutku, ada benarnya juga. Sebab dari beberapa berita yang beredar di Social media, aku seperti ditunjukan. Bahwa memang begitu  jahil dan nakal sekali anak-anak manusia saat ini.

Lihat saja berita tentang seorang anak lelaki yang meniduri ibu kandungnya sendiri, sehingga sang ibu melahirkan bayi yang kelak tidak tahu harus memanggil apa, pada orang yang sudah meng-hamili ibunya itu.

Beberapa perkawinan sejenis mulai di legalkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun