Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Aku dan Sang Waktu

18 November 2018   15:18 Diperbarui: 22 November 2018   18:20 984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suara jam dinding di sebelah cermin besar di tengah ruangan ini berdentang keras sebanyak tiga kali.

Sambil mengusap bulu tengkuknya, dia melihat kearah cermin besar dimana dia melihat ada pantulan dirinya sedang duduk di hadapan wanita cantik yang dilihatnya sedang duduk sendirian sambil tersenyum ke sebelahnya itu.

" Apa ada permintaan-nya, sebelum kita melakukan ritual melihat masa depan? " Tanya-nya lagi pada wanita cantik berambut pendek sebahu dengan model rambut bob ala Kylie Jenner di depan-nya itu.

" Ada." Jawab wanita cantik ini, masih tersenyum kearahku.

" Coba sebutkan. Apa permintaannya? Apakah dia meminta minyak Apel Jin, Minyak Cendana, Gaharu, Cinnamon, Sandalwood atau Minyak Bulus." Katanya lagi dengan wajah serius, sambil menatap wanita cantik berambut pendek sebahu dengan model rambut bob ala Kylie Jenner di sebelahku itu.

" Ngawur aja nih dukun." Pikirku sambil tersenyum geli mendengar akhir ucapan-nya barusan.

Setahuku minyak yang berasal dari binatang bulus itu berfungsi untuk membesarkan alat vital. Memangnya, ada jin yang mau dipanggil dengan minyak pembesar alat vital!

" Dia cuma minta secangkir kopi Sanger dan rokok Magnum Mild warna biru sebungkus." Jawabnya pelan sambil melirik kearahku.

Kopi Sanger pada awalnya berasal dari kata Sanggeng, yang dalam bahasa Aceh berarti bodoh. Disebut bodoh karena kopi pesanan ini tidak jelas bentuknya, bukan kopi dan bukan pula kopi susu.

Istilah Sanggeng bergeser menjadi sanger dan menjadi populer di kalangan mahasiswa pada era tahun 90-an. Dimana sanger diartikan menjadi "sama--sama ngerti" dengan maksud kopi susu yang dipesan tidak terlalu banyak susunya atau pun kopinya, sehingga harganya juga lebih miring dari kopi susu asli.

" Baiklah..Terkabul!" Katanya lagi. Lagaknya sudah seperti Jin yang baru saja di keluarkan dari dalam botol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun