Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Aku dan Sang Waktu

23 Oktober 2018   19:19 Diperbarui: 9 November 2018   16:14 818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kutatap wajah dingin pria berkumis tebal yang mengenakan blangkon dan setelan pakaian berwarna hitam didepanku itu. Sambil tersenyum pada wanita cantik yang memiliki wajah sedikit pucat tanpa riasan makeup disampingku itu, aku kembali bertanya.

" Kenapa kakak kulihat seperti orang ketakutan melihat pria didepan itu? " Tanyaku lagi pada wanita berkulit hitam manis disampingku ini.

Sambil menggigit bibir tebalnya yang berwarna merah basah alami itu. Dia berkata lirih sambil melihat kedua mataku.

" Tolong selamatkan anak kakak dari cengkraman lelaki di depan itu bang.." Katanya lirih, sambil menunjuk kearah sebilah keris luk tiga yang kulihat tengah berdiri didepan lelaki yang sedang duduk bersemedi di tengah ruangan itu.

Kutatap keris luk tiga yang sedang berdiri sambil terus berputar diantara tumpukan kembang setaman di depan pria berpakaian serba hitam itu, masih sedikit bingung, sekali lagi kutatap wanita cantik berwajah sedikit pucat tanpa riasan makeup ini.

"Bagaimana mungkin keris berluk tiga itu dia bilang adalah anaknya? Apakah dulu dia pernah melahirkan sebilah keris? " Pikirku, sambil melirik kearah wanita cantik berwajah sedikit pucat tanpa riasan makeup disampingku ini.


Keris adalah senjata tikam golongan belati (berujung runcing dan tajam pada kedua sisinya) dengan banyak fungsi budaya yang dikenal di kawasan Nusantara bagian barat dan tengah. Bentuknya khas dan mudah dibedakan dari senjata tajam lainnya karena tidak simetris di bagian pangkal yang melebar, seringkali bilahnya berkelok-kelok, dan banyak di antaranya memiliki pamor (damascene), yaitu terlihat serat-serat lapisan logam cerah pada helai bilah.

Kurengkuh bahu wanita berkulit hitam manis yang sedang menangis sesegukan itu  sambil menahan beberapa pertanyaan yang masih terasa mengganjal di dalam hatiku saat ini, sambil mengusap kepala wanita yang mengenakan kerudung panjang berwarna hitam yang saat ini sedang merebahkan kepalanya di bahuku itu.

Setahuku, pembuatan hingga proses penyepuhan sebilah keris itu bervariasi dari satu empu ke empu lainnya. Dan selain cara Penyepuhan yang lazim seperti pada umumnya, dalam penyepuhan Keris dikenal pula istilah Sepuh jilat yaitu pada saat logam Keris membara diambil dan dijilati dengan lidah, Sepuh Akep yaitu pada saat logam Keris membara diambil dan dikulum dengan bibir beberapa kali dan yang terakhir adalah Sepuh Saru yaitu pada saat logam Keris masih membara diambil dan dijepit dengan alat kelamin wanita (Vagina). Sepuh Saru ini yang terkenal adalah Nyi Sombro, bentuk kerisnya tidak besar tapi disesuaikan dan biasanya model keris sepuh Saru ini tidak memiliki luk seperti kebanyakan keris pada umumnya.

Apakah wanita cantik berwajah sedikit pucat itu dulunya juga adalah seorang empu pembuat keris? Sehingga dia tadi mengatakan bahwa keris berluk tiga di depan pria yang berpakaian serba hitam itu adalah anaknya. Dengan suara sedikit perlahan. Aku kembali bertanya pada wanita cantik berwajah sedikit pucat yang masih membenamkan sebagian wajahnya sambil menangis di dadaku ini.

 " Apakah keris luk tiga itu adalah anak kakak dari suami pertama kakak dulu? " Tanyaku sedikit berhati-hati pada wanita cantik berwajah sedikit pucat tanpa riasan makeup yang matanya terlihat sembab sambil menangis sesegukan didadaku ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun