Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Wanita Berkerudung Bergo Panjang Merah Marun

9 Juni 2018   04:42 Diperbarui: 8 November 2020   21:28 1457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Temanmu “Tesapo” Siluman Harimau." ku dengar suara lelaki tua itu berbicara kepada Asril menggunakan bahasa kampung waktu itu. Menurut Asril Pak Jumadi adalah seorang Dukun yang cukup terkenal dikampungnya.

Dukun atau orang pintar adalah sebuah istilah yang secara umum dipahami dalam pengertian orang yang memiliki kelebihan dalam hal kemampuan Supranatural yang menyebabkan-nya dapat memahami hal tidak kasat mata, serta mampu berkomunukasi dengan arwah dan alam ghaib, yang di pergunakan untuk membantu meyelesaikan masalah di masyarakat, seperti penyakit, gangguan sihir, kehilangan barang, kesialan, dan lain-lain.

Menurut Asril, waktu itu aku pingsan, dan tidak jauh dari tempat mereka menemukanku, mereka juga menemukan ada banyak jejak Harimau, mereka fikir saat itu aku telah meninggal dunia karena di terkam oleh Harimau. Aku ingat, saat itu aku, Asril dan beberapa orang dusun pergi memancing ikan di salah satu kanal milik PT. Arara Abadi -- Pulau Muda. Selanjutnya setelah menemukan lokasi memancing yang menurut kami pas, maka kami pun menambatkan sampan, selanjutnya kami berpisah dengan membawa pancing, umpan dan bekal kopi masing-masing.

Menurut Asril mereka mencariku karena hingga sore hari aku belum kembali ketempat sampan yang kami tumpangi tadi. Aku tidak ingat persis semua kejadian yang kualami saat itu, hanya saja saat itu aku merasa sedang berada di kebun karet, bersama Wanita Berkerudung Bergo Panjang Merah Marun dan dua anaknya.

Jujur saja, kejadian waktu itu telah berhasil merubah pola fikirku selama ini, lima tahun lamanya aku menduduki posisi Asisten Manager di salah satu perusahaan perkebunan kelapa Sawit.

Dan wanita berkerudung bergo panjang merah marun yang begitu hidup di alam imajinasiku, lambat laun mulai merubah kepribadianku, ku tinggalkan pekerjaan beserta semua fasilitas yang kudapatkan saat itu. Saat ini aku begitu menyukai segala sesuatu yang berhubungan dengan harimau. Entah sudah berapa banyak literatur tentang Harimau Sumatera dan segala sesuatu yang berhungan dengan Legenda Manusia Harimau telah kubaca.

AKU TERUS BERJALAN, membelah rimba raya yang saat ini telah berganti nama menjadi pemukiman dan perkebunan, diantara batang-batang kelapa sawit yang menjulang tinggi, di banyak kampung dan dusun-dusun yang baru singgahi. Aku terus bertanya dimana wanita berkerudung bergo panjang merah marun dan dua anaknya itu berada.

Aku tak lagi memperdulikan tatapan mata orang-orang yang melihat aneh ke arahku. Ditengah ancaman kehilangan habitat karena daerah sebarannya seperti blok-blok hutan dataran rendah, lahan gambut dan hutan hujan pegunungan terancam pembukaan hutan untuk lahan pertanian dan perkebunan komersial, juga perambahan oleh aktivitas pembalakan dan pembangunan jalan.

Di tengah habitatnya yang semakin sempit dan berkurang, aku seperti melihat wanita berkerudung bergo panjang merah marun menatap sayu ke arahku. Dan dari mata wanita berkerudung bergo panjang merah marun itu, aku seperti melihat Harimau Sumatera memasuki wilayah yang lebih dekat dengan manusia, dan seringkali mereka membunuh atau dibunuh hingga ditangkap karena tersesat memasuki daerah pedesaan atau akibat perjumpaan yang tanpa sengaja dengan manusia.

Kelemahan tata kelola hutan dalam banyak kasus adalah karena penegakan hukum yang lemah, termasuk terjadinya tumpang tindih atau ketidak jelasan aturan yang ada, kemampuan teknis dan peta yang akurat, kurangnya transparansi publik dan korupsi.

DAN MENURUTKU, ini bukan soal pohon terakhir yang ditebang. Tapi ini soal pesan yang harus di sampaikan. Semoga kedepannya, tata kelola hutan dan lahan mengacu pada proses, mekanisme, aturan dan lembaga untuk memutuskan bagaimana hutan, tanah dan sumber daya alam itu dapat di manfaatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun