Kata assessment sudah tidak asing lagi dalam ilmu psikologi. Hampir semua psikolog  telah melakukan assessment terhadap pasien atau sebuah perkara.  Kata assessment kebanyakan orang mengartikannya sebagai penilaian. Lalu apakah ada perbedaan antara makna penilaian, pengukuran, dan evaluasi?  Dari ketiganya pasti memiliki perbedaan tersendiri.
Mulai dari kata penilaian (assessment) menurut Ign. Masidjo memiliki arti proses mengumpulkan peristiwa dan mendokumentasikan pertumbuhan dan pembelajaran anak. Â Lebih diperjelas lagi dengan pemaknaan yaitu suatu cara untuk mendapatkan informasi yang berkala, berkesinambungang, Â dan menyeluruh tentang proses pembelajaran yang dilakukan siswa.
Pengukuran (Measurement) menurut Bonnie Campbell hill dan Cyintia Rumpic adalah sebuah kegiatan yang menentukan kuantitas objek melalui aturan-aturan sehingga kuantitas yang diperoleh mampu mewakili sifat suatu objek yang di maksud. Pengukuran adalah suatu sistem yang bersifat numerik dengan cara memperolehnya. Kemudian sebagai salah satu instrumen yang digunakan dalam penilaian.
 Sedangkan, kata Evaluasi (evaluate) menurut Norman E. Grounloud berarti suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan, sampai sejauh mana tujuan program tersebut telah tercapai. Tidak hanya program bisa mungkin suatu prosedur, atau kegiatan.
Dalam kesempatan ini akan lebih terfokuskan pada pembahasan assesmen yang berarti  penilaian. Bagaimana prosedur assesmen dalam pembelajaran sendiri? Â
Dari ketiga penjelasan di atas sudah terlihat jelas perbedaan dari pengertian. Di sini assesmen memberikan informasi lebih komprehensif , karena dalam pengambilan informasi diperoleh dari dua cara yaitu dengan tes dan non-tes. Non-tes yang dimaksud di sini adalah dengan cara  menentukan sesuatu dengan krieria baik dan buruk yang lebih bersifat kualitatif.
Setelah memahami dari pengertian assessment, masih diperlukan prosedur dalam penerapan sebuah assessment. Dengan prosedur yang benar, maka hasil yang baik pula yang akan didapatkan.
Apa saja prosedur assesmen?Â
- Menentukan instrumen Â
Dalam penentuan instrumen juga harus memperhatikan beberapa aspek agar instrumen mampu menjadi acuan dalam penilaian. Diantaranya menentukan ruang lingkup yang akan diambil informasinya, Â menetapkan dalam ruang lingkup dan komponen yang dipilih, menyusun instrumen sesuai kisi-kisi, dan selanjutnya mengembangkan soal dari kisi-kisi yang telah disusun. Â Â
Penentuan ini bertujuan agar instrumen yang digunakan dapat menjadi alat pengukur yang dapat mengukur kualitas  siswa secara benar dan tepat. Dan adanya perataan kemampuan siswa dalam pengujian ini.
- Mengadministrasikan instrumen
Setelah soal-soal atau instrumen sudah tersusun, maka dibutuhkan pengadministrasian instrumen tentunya dengan cara menyimpannya dalam bentuk file, mencetaknya dalam bentuk lembaran, dan diarsipkan di dalam DVD, flasdick, hardick, atau lainnya.