Mohon tunggu...
Paulus Waris Santoso
Paulus Waris Santoso Mohon Tunggu... lainnya -

aku suka pelangi. dia suka memberi rasa. rasa akan hidup yang beraneka warna. warna-warna indah kebijaksanaan. pelangi kebijaksanaan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Grand Prix F1: Pit Stop

27 Maret 2010   22:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:09 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kawan, hari ini perlombaan Grand Prix F1 seri kedua tahun 2010 akn dihelat. Setelah melalui latihan yang mendebarkan dan kualifikasi yang ketat, tim Red Bul akhirnya akan start dari urutan satu dan dua.

Ada sedikit kekecewaan, yah sedikit saja, dari penonton tuan rumah. Mereka berharap bahwa jagoan mereka Mark Webber bisa start dari urutan pertama. Harapan itu sempat membumbung tinggi saat latihan terakhir hari Sabtu ia berhasil mencatat waktu tercepat. Sayang, pada saat kualifikasi ia kalah cepat dibanding rekan setimnya Sabastian Vettel.

Ada banyak harapan tergambar pada balapan sore nanti. Misalnya, mampukan Webber juara di depan pendukungnya sendiri? Mampukan tim Ferrari mengulang kemenangan mereka seperti pada seri pertama di Bahrain? Mampukan Michael Schumacer menunjukkan tajinya di sini? Dll.

Satu hal yang menarik dari balapan jet darat ini adalah pentingnya peran kru pit stop. Balapan mobil formula 1 adalah balapan tim. Seorang pengemudi, sehebat-hebatnya dia tak akan bisa berbuat banyak kalau tim mekaniknya tidak bekerja optimal. Dalam satu balapan rata-rata seorang pembalap akan melakukan tiga kali pit stop.

Kecepatan kerja tim mekanik di pit stop sangat menentukan hasil akhir balapan. Selisih satu detik saja sangat besar artinya bagi keseluruhan lomba. Maka, saat menegangkan dalam melihat balapan ini adalah melihat kinerja tim mekanik di pit stop.

Selain itu, menentukan waktu yang tepat untuk mengambil pit stop juga penting. Terlalu cepat masuk pit stop atau terlambat akan memberi hasil yang buruk. Waktu yang tepat akan membuat bahan bakar yang diisikan tidak terlalu penuh sehingga mobil bisa melaju lebih kencang karena ringan. Saat mengganti roda juga penting, ban belum terlalu gundul sehingga pas untuk melaju dengan baik.

Koordinasi di pit stop juga menentukan. Masih segar dalam ingatan kejadian beberapa tahun lalu, saat satu kru mekanik Ferrari di pit stop terseret mobil karena selang bahan bakarnya masih menancap, sedangkan kru pemegang tanda melaju sudah menaikkan papannya. Hasilnay mereka tidak bisa meneruskan perlombaan dan kalah. Koordinasi yang baik sangat menentukan.

Pit Stop hidup

Kawan, saya membayangkan bahwa hidup kita itu seperti sebuah perlombaan mobil. Kita membutuhkan pit stop agar bisa menyelesaikan lomba dengan baik.

Waktu pit stop adalah saat yang tepat untuk melihat seluruh komponen hidup kita agar mampu melanjutkan perjalanan dengan baik. Waktu yang dibutuhkan untuk berhenti di pit stop itu tergantung kebutuhan dan tergantung kemampuan tim mekanik. Siapa tim mekanik dalam hidup kita? Pertama diri kita sendiri, sebagai pengemudi dan pemilik kendaraan. Anggota tim yang lain bisa jadi pembimbing dan penasihat rohani/spiritual, buku-buku rohani, dan Tuhan sendiri.

Tempat untuk mengentukan pit stop juga penting. Tempat yang tenang akan sangat membantu untuk melihat seluruh komponen dan memperbaiki yang kurang baik. Tempat yang bising akan membuat kita sulit berkonsentrasi.

Meluangkan waktu yang tepat. Terlalu lama atau terlalu sering juga tidak sangat baik. Seperti mobil, tidak setiap minggu ia dicheck up. Cukuplah kalau setahun sekali. Namun itu tidak menghilangkan pemeriksaan kecil harian dan mingguan. Mengisi bensin harus dilakukan setiap hari jika mobil itu dipakai setiap hari. Mengganti minyak pelumas dilakukan sejarak yang diminta oleh mesin, etrgantung sudah berapa kilometer jarak tempuh yang dicapai. Mengganti ban dilakukan kalau sudah tipis atau terpaksa diganti kalau meletus.

Begitulah hidup. Pemeriksaan kecil harian mesti dilakukan. Secara mingguan juga ada yang diperiksa. Dan setahuns ekali mengambil waktu yang cukup untuk check up lengkap.

Kawan, selamat berhari minggu. Baik kiranya kalau hari ini kita berhenti sejenak dan memeriksa diri kita, jika ada yang mesti diganti, gantilah secepatnya. Jika ada yang mesti dibetulkan posisinya, betulkan segera. Itu jauh lebih baik dari pada menunggu rusak parah.

Salam,

Melbourne, 28-03-10

(Happy Palm Sunday)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun