Mohon tunggu...
Warhidatun M Solechah
Warhidatun M Solechah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional

Mahasiswa Hubungan Internasional'19 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Korea Selatan Tangani COVID-19 Lebih Baik, Apa yang dapat dipelajari?

5 Mei 2021   14:55 Diperbarui: 5 Mei 2021   16:21 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Patuh Protokol Kesehatan

COVID-19, nama virus ini sudah sangat familiar di telinga banyak orang. Sebuah virus yang menyerang sistem pernapasan hingga berujung kematian. Pada 11 Maret 2020, World Health Organization juga telah menyatakan fenomena ini sebagai pandemi global. Gejala yang ditimbulkan memang terlihat remeh, namun siapa sangka bahwa virus ini telah menelan banyak korban. Penyakit ini pertama kali muncul pada akhir tahun 2019 di Wuhan, China. Virus dapat ditularkan lewat droplet, yaitu partikel air yang berukuran sangat kecil dan biasanya keluar saat batuk atau bersin. Apabila droplet tersebut terhirup atau mengenai lapisan kornea mata, maka seseorang berisiko untuk tertular virus COVID-19.

Apakah penyebaran COVID-19 masih terasa hingga hari ini? Menurut saya iya, mengingat masih banyak kasus yang terjadi di seluruh dunia. Total kasus di seluruh dunia mencapai 154 juta kasus. Data ini terakhir diperbarui pada 05 Mei 2021 yang bersumber dari Wikipedia, The New York Times, JHU CSSE COVID-19 Data dan Our World in Data. Negara - negara di seluruh dunia akan melakukan berbagai upaya untuk memerangi pandemi COVID-19. Seperti halnya dengan negara China, Jepang, dan Korea Selatan, tak jarang konferensi melalui daring pun diadakan oleh para menteri luar negeri dari ketiga negara ini untuk membahas kerja sama mengenai langkah - langkah apa saja yang harus dilakukan dalam menghadapi pandemi. Namun, di antara China, Jepang, Korea Selatan, negara mana yang kebijakannya dipandang paling efektif dalam menghadapi pandemi COVID-19?

Dilansir dari bloomberg.com, terdapat Covid Resilience Ranking. Setiap bulan, peringkat ini diberikan kepada setiap negara berdasarkan kinerjanya dalam menangani COVID-19. Peringkat ke-6 adalah Korea Selatan, Peringkat ke-7 adalah Jepang, dan Peringkat ke-12 adalah China. Berdasarkan peringkat ini, dapat dilihat bahwa Korea Selatan dinilai lebih baik dalam menangani COVID-19.

Menurut kompas.com, Korea Selatan dianggap lebih baik dalam menghadapi COVID-19 dibandingkan dengan negara lain. Pemerintah Korea Selatan lebih sering mengumumkan peningkatan jumlah kesembuhan dibandingkan peningkatan jumlah kasus baru yang terinfeksi virus. World Health Organization juga mengakui bahwa Korea Selatan memiliki strategi yang baik dalam penanganan pandemi COVID-19. Beberapa strategi yang dilakukan oleh pemerintah Korea Selatan ialah :

1. Strategi komunikasi

Sejak awal kemunculan COVID-19, pemerintah Korea Selatan telah menggunakan strategi komunikasi dalam dua arah. Pertama, pemerintah mengumumkan bahwa virus corona adalah penyakit yang berbahaya. Kedua, pemerintah juga berusaha menenangkan masyarakat, dengan cara menjamin adanya pencegahan penyebaran virus agar tidak membahayakan. Langkah sigap yang dilakukan pemerintah Korea Selatan membuat masyarakat siap dalam menghadapi wabah virus lebih awal.

2. Strategi Transparansi

Pemerintah Korea Selatan selalu memberikan informasi terbuka kepada publik, dengan melakukan pelacakan atau tracking data pribadi untuk menemukan siapa saja yang melakukan kontak langsung dengan pasien positif COVID-19 dan riwayat perjalanan dari orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Pemerintah Korea Selatan juga menjamin bahwa data pribadi setiap warga negaranya tidak akan dibocorkan ataupun disalahgunakan. Oleh karena itu, masyarakat merasa tenang sebab pemerintah akan menjamin dan bertanggung jawab apabila terjadi sesuatu dengan data mereka. Data pribadi tersebut akan terkoneksi dengan GPS. Lokasi dari seseorang yang terkonfirmasi COVID-19 dapat dilihat melalui aplikasi, sehingga masyarakat yang belum tertular virus dapat menjauhi area tersebut.

3. Strategi Layanan

Pemerintah Korea Selatan memberikan layanan kepada masyarakat dan mengadakan pengujian dengan menggunakan drive-thru-clinics. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir penularan virus baik yang masih mengalami gejala ringan maupun gejala berat. Layanan drive-thru-clinics juga dapat mengurangi beban rumah sakit dan mengurangi risiko penularan virus kepada petugas medis. Pemerintah Korea Selatan merasa bahwa mendeteksi virus sejak dini sangat penting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun