Mohon tunggu...
Badrut Tamam
Badrut Tamam Mohon Tunggu... Penulis - Blogger dan Contentpreneur

Penulis Lepas - Content Creator | History Explorer - Coffee Lover. #MataAirLerengSemeru #GelombangRinduDiPulauBermukaSeribu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Bocah Penghuni Istana Jiwa

10 Juni 2020   05:25 Diperbarui: 10 Juni 2020   05:24 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bocah Merah Putih (Sumber Foto : gagasanriau.com)

Berhentilah mematungkan diri disana
Bergegaslah kemari untuk dekap tubuhku
Biarkan jiwa-jiwa kita saling beradu mengikat rindu
Mengalir bersama dalam alur panjang sang waktu

Pada tubuhmu
memang tiada terukir darahku
Namun sangatlah deras mengalir kasih dari sebuah nama
Yang kerap singgah mengukir jiwaku

Engkau adalah sang bocah
Penghuni istana jiwa
Engkaulah sang bocah
Dengan wajah yang selalu tergambar di lorong-lorong jiwa

Tanpa ukiran darahku, tiadalah mengapa
biar kuukir jiwamu begitu rupa, agar bisa menjadi permata indah
Yang kelak akan mengerti bahasa-bahasa jiwa
Menatap dunia dengan dua mata terbuka

Engkaulah sang bocah,
penghuni istana jiwa
bertumbuhlah tegak, mewarnai dunia
Menabur asa senantiasa, diatas taman cita-cita

(Lumajang, "Untuk Sebuah Nama")

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun