Mohon tunggu...
Jonathan
Jonathan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Memandang Indonesia dari Dunia

29 April 2018   13:26 Diperbarui: 29 April 2018   14:01 785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(elocutionlessonslondon.com)

Abad ke-21 adalah abad teknologi dan informasi. Selain itu, di abad ini juga muncul integrasi internasional dalam bentuk globalisasi yang juga mencakup organisasi-organisasi internasional. Seperti Uni Eropa yang berhasil menjadi suatu organisasi internasional yang kuat, meskipun setelah kehilangan Inggris dan ASEAN yang berusahakan mengintegrasikan negara-negara di Asia Tenggara dalam visi bersama mencapai suatu masyarakat yang sejahtera, bebas, makmur, dan adil. Sebagai efek globalisasi, kini kita bisa dengan mudah mengetahui informasi yang terjadi di belahan dunia lain - dan tentunya mengundang respon dari kita. Misalnya, tidak stabilnya kondisi Israel dan Palestina pasca keputusan Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel, atau krisis kemanusiaan di Myanmar yang terjadi pada suku Rohingya, perkembangan terbaru krisis di Semenanjung Korea, dan terbaru adalah serangan Amerika Serikat dan sekutunya terhadap Suriah yang mengundang reaksi keras dari Rusia dan sekutu-sekutunya.

Banyak elemen masyarakat merasa apatis atau acuh tak acuh terhadap perkembangan politik dunia. Bahkan dengan sinis berkata, biarlah di luar negeri mau hancur terserah yang penting kita di Indonesia tetap aman. Atau mempunyai argumen, dalam negeri belum beres gimana mau ngurus luar negeri? Tapi satu hal yang perlu kita perhatikan - pikiran dan tindakan seperti itu MELANGGAR salah satu tujuan negara kita yang dicanangkan para pendiri bangsa kita! Dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat, disebutkan salah satu tujuan negara Indonesia adalah "ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial". Mengapa kita harus peduli dengan apa yang terjadi di luar sana? Jawabannya mudah. Lihat saja kehidupan kita sendiri. Bisakah kita hidup tanpa orang lain? Bisakah kita dengan diri sendiri melakukan apapun sendiri dan tidak peduli dengan apa yang orang lain rasakan? Ketika seorang teman kita sakit keras atau menjadi korban tindak kejahatan, kita akan berempati dan berusaha untuk membantunya, meskipun apa yang terjadi terhadap mereka tidak berpengaruh langsung terhadap kehidupan kita pribadi. Begitu pula Indonesia. Indonesia, seperti negara lain di dunia, harus melakukan hubungan internasional dan saling berbelarasa sebagai sebuah masyarakat dunia.

Dan satu hal lain yang tidak kalah penting, bagaimana dunia melihat Indonesia seharusnya menjadi cerminan bagaimana Indonesia melaksanakan kebijakan dalam negerinya. Sama seperti diri kita sendiri tentu akan mempertimbangkan evaluasi dari orang lain tentang bagaimana kita bersikap. Dahulu, negara-negara maju dan PBB pernah mengkritik pemerintah Indonesia yang dinilai tidak mempedulikan hak asasi manusia dan melakukan pelanggaran HAM oleh negara. Hal tersebut mendorong demokratisasi di Indonesia sehingga kini HAM termasuk hal yang diatur oleh UUD 1945. Begitu pula nilai-nilai iptek dan sains yang ada di luar sana kemudian mendorong kita untuk berpikir ilmiah. Ketika sebuah negara mengalami kehancuran akibat perang saudara dan konflik antaretnik, dari sana kita bisa belajar waspada agar tidak terjerumus dalam konflik seperti itu. Tinggal di Indonesia tanpa melihat bagaimana dunia memandang Indonesia tidak akan membuat pola pikir kita maju.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun