Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Jadi "Pejuang Sahur", Amalan yang Jangan Ditinggalkan Meski Tinggal Sendirian

6 April 2022   05:25 Diperbarui: 6 April 2022   19:34 2235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antre membeli makan sahur (dok.pribadi).

Saat bukan bulan Ramadan kita sering mengaku rindu suasana sahur. Namun, saat Ramadan tiba kadang kita mudah melewatkan sahur dengan berbagai alasan. Padahal, sahur merupakan salah satu amalan utama saat puasa Ramadan.

Terbangun pukul 03.47 pada Senin (4/4/2022) lumayan membuat saya tersentak. Sebab saya sudah berniat bangun lebih awal. Mungkin karena malam harinya sempat turun gerimis yang membuat tidur semakin nyaman dan lelap. Akhirnya bunyi alarm dari handphone tak mempan membangunkan.

Apa daya saya baru bangkit dari kasur hanya beberapa menit sebelum waktu imsak. Tak cukup untuk keluar membeli makanan. Mungkin masih bisa di warung terdekat, tapi pasti akan tergesa-gesa.

Bersyukur menggoreng telur sudah lama saya kuasai caranya. Tak sampai lima menit menyiapkannya. Jadilah nasi hangat, telur dadar, kecap, ditambah serundeng kelapa jadi menu sahur saya pagi itu. Ditutup dengan kurma dan vitamin C. Tak lupa dua gelas air putih. Alhamdulillah, sahur berjalan lancar walau bangun agak terlambat.

Menu sahur pada Senin (4/4/2022) (dok.pribadi).
Menu sahur pada Senin (4/4/2022) (dok.pribadi).
Kalau dipikir kembali, peristiwa tersebut justru ada hikmahnya. Sebab sahur pada akhir waktu atau mendekati imsak lebih utama. Berbeda dengan waktu berbuka yang perlu disegerakan, makan sahur beberapa menit menjelang imsak dianggap lebih baik. Sesuai dengan hadis Nabi bahwa, "Umatku berada dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur".

Meski "mengakhirkan sahur", bukan berarti sahur menjadi kurang penting sehingga bisa ditinggalkan begitu saja. Nyatanya sahur justru merupakan salah satu amalan utama saat puasa Ramadan. Bahkan, Rasulullah SAW bersabda, "bersantap sahurlah kalian, karena dalam sahur ada keberkahan," (HR Al-Bukhari).

Sayangnya tidak sedikit orang yang sering melewatkan sahur. Dengan alasan "sahur hanya sunah" atau "yang penting puasanya kuat sampai berbuka", beberapa orang enggan melawan rasa kantuk untuk bangun sahur. Apalagi ditambah alasan "tidak ada yang membangunkan" atau "tinggal sendiri".

Memang tinggal seorang diri pada bulan Ramadan punya beberapa tantangan. Salah satunya dalam menyiapkan sahur. Banyak orang yang tinggal sendiri atau kebetulan sedang jauh dari keluarga merasa berat jika harus bangun lebih awal untuk memasak atau membeli makan sahur.

Walau demikian saya tak menganut "faham" tersebut. Saya selalu antusias dan menantikan makan sahur. Tak masalah jika harus membeli makan di warung atau membuat makanan sendiri, saya menganggapnya sebagai bagian dari nikmatnya puasa Ramadan.

Oleh karena itu, sebisa mungkin saya tidak melewatkan makan sahur. Alasan utamanya ialah seperti disebutkan di atas. Yakni, sahur merupakan salah satu amalan yang penuh berkah saat Ramadan. Menunaikan makan sahur yang hukumnya sunah selain berpahala, juga mendatangkan banyak kebaikan yang menentukan kesempurnaan dan kualitas ibadah Ramadan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun