Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kuliner Kulit Ayam, antara "Bikin Nagih" dan "Overrated"

23 Desember 2021   08:05 Diperbarui: 23 Desember 2021   08:28 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kulit ayam goreng (dok.pribadi).

Penggemarnya banyak. Harga seporsinya bisa setara dengan ayam goreng. Begitulah kulit ayam memberi dua kemungkinan efek samping di lidah: bikin nagih atau overrated.

Seporsi kulit ayam goreng saya bawa pulang kemarin sore (21/12/2021). Dengan harga Rp14.000 sudah termasuk nasi, sambal tomat, dan lalapan yang terdiri dari kobis, mentimun, dan daun kemangi.

Sebenarnya jarang saya memilih menu khusus kulit ayam. Sebab selama ini setiap membeli ayam goreng, saya sudah merasa cukup dengan sisa kulit yang melekat pada dagingnya. Kalau kebetulan dalam sepotong daging ayam itu ada kulitnya yang renyah dan gurih, saya akan menyantapnya dengan senang. Kalau tidak ada pun tidak masalah.


Akan tetapi kali ini saya memilih kulit ayam. Sesekali ikut menyemarakkan tren kuliner kekinian yang di media sosial sering digelorakan dengan embel-embel "viral", "hidden gem", dan sebagainya.

Seporsi kulit ayam yang saya dapatkan tidak terlalu banyak jumlahnya. Namun, tampak menggugah selera. Lembaran-lembaran kering kulit ayam yang telah digoreng memunculkan warna coklat yang merata. Tidak terlihat gosong.

Ketika digigit, teksturnya yang renyah segera remuk di mulut. Gurihnya biasa saja. Tidak terlalu kuat. Yang "nendang" justru sambal tomatnya. Tidak pedas, tapi membuat kulit gorengnya semakin sedap disantap.

Campurkan saja semua sambalnya dengan nasi. Dalam satu suapan satukan dengan kulit goreng dan cocol dengan lalapannya yang segar. Mantap rasanya.


Bagi saya kulit goreng ini rasanya termasuk kategori lumayan. Tidak terlalu mengecewakan. Walau kalau dipikir lagi agak "overrated". Sebab dengan harga yang sama, sepotong ayam goreng atau ayam geprek bisa didapatkan.

Soal perbandingan harga tentu bisa diperdebatkan. Kita yang selama ini memandang daging ayam lebih bernilai akan menganggap kalau kulit ayam lebih murah dan tidak akan lebih mahal dibanding dagingnya. Kira-kira "kedudukan" kulit ayam setara dengan ceker, kepala ayam, atau hati dan ampela.


Akan tetapi bagi para penggemar kulit ayam, faktor selera telah menempatkan kulit ayam sama nikmatnya dengan daging ayam. Bahkan, lebih nikmat dari bagian-bagian lain pada ayam. Kulit ayam goreng yang renyah, gurih, dan memiliki tekstur unik di lidah memberi efek "ketagihan" yang tiada bandingannya. Oleh karena itu, harap dimaklumi kalau harga seporsi kulit goreng bisa sama dengan daging ayam. Bahkan, di beberapa tempat menu kulit ayam setelah ditambahi beberapa pelengkap menjadi lebih mahal dibanding ayam goreng.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun