Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Tim Bulutangkis Indonesia Mundur dari Kejuaraan Dunia, Tamparan bagi Menpora dan Buzzer

8 Desember 2021   09:23 Diperbarui: 8 Desember 2021   09:36 790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabar mengejutkan datang dari tim bulutangkis Indonesia. Pasukan Cipayung dipastikan mundur dari Kejuaraan Dunia Bulutangkis (World Badminton Championship) yang akan berlangsung di Huelva, Spanyol mulai 12 Desember 2021.

Kepastian mundurnya tim bulutangkis Indonesia pertama kali diungkapkan oleh kepala pelatih ganda putra Herry IP yang kemudian ditegaskan oleh Kabid Pinpres PBSI Riony Mainaky. Kekhawatiran terhadap merebaknya varian Omricon menjadi alasan mereka batal tampil di WBC 2021

Tanda-tanda absennya Jonathan Christie dkk sebenarnya sudah terendus sesaat setelah berakhirnya Indonesia Badminton Festival 2021 di Bali beberapa hari lalu. Sebuah unggahan istri Marcus Gideon di instagram yang menyinggung soal "pertandingan terakhir tahun ini" mengundang tanda tanya netizen. Apalagi saat unggahan tersebut akhirnya dihapus sehingga membuat penggemar bulutangkis tanah air menjadi resah. Percakapan di media sosial pun sempat ramai membahas itu tersebut.

Tak hanya ramai di dalam negeri, media ternama Malaysia juga sempat mengabarkan perihal ketidakikutsertaan Indonesia di kejuaraan dunia. Dua kemungkinan alasan bahkan sempat dimunculkan. Selain faktor merebaknya varian Omicron, tim bulutangkis Indonesia juga disebut mengalami kesulitan biaya untuk memberangkatkan tim ke Spanyol. Namun, alasan biaya telah dibantah oleh PBSI.

Dengan demikian tertutup sudah peluang para pebulutangkis Indonesia untuk melengkapi gelar bergengsi pada 2021. Indonesia sebenarnya berpeluang merebut gelar juara dunia setidaknya dari dua sektor.

Tren kebangkitan The Minions usai gagal di Olimpiade telah membuka peluang mereka untuk merebut gelar juara dunia ganda putera. Penampilan gemilang The Minions yang mencapai 5 final berturut-turut dalam 3 bulan terakhir menandai kembalinya kecemerlangan mereka.

Apalagi, Kevin Sanjaya dan Marcus Gideon sangat berambisi untuk menjadi juara dunia yang pertama kali sekaligus merebut gelar tersebut dari Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan selaku juara bertahan. The Dadies pun dipastikan tidak bisa mempertahankan gelarnya. Sebab meski status mereka sebagai pemain profesional, The Dadies masih berada di bawah asuhan tim pelatih Cipayung.

Selain The Minions, peluang juga dimiliki oleh ganda puteri Greysia Polii dan Apriani Rahayu. Pasangan ini sedang berada dalam motivasi tinggi untuk mengawinkan gelar Juara Olimpiade dan Juara Dunia. Motivasi mereka semakin berlipat mengingat Greysia Polii yang menurut kabar akan pensiun pada 2022 pasti ingin menutup karirnya secara lebih istimewa.

Batalnya tim bulutangkis Indonesia berlaga di Kejuaraan Dunia bisa juga menjadi tamparan bagi Kemenpora. Sebab ada semacam perang dingin yang sedang bergejolak antara Menpora dengan beberapa pebulutangkis utama Indonesia.

Beberapa hari lalu muncul tagar #AtletHarusPaham yang digaungkan oleh sejumlah buzzer. Tagar tersebut secara khusus menyerang beberapa pebulutangkis Indonesia seperti Jonathan Christie dan Fajar Alfian. Mereka dinarasikan sebagai atlet mata duitan karena mengungkit soal apresiasi dan bonus Piala Thomas.

Di sisi lain pernyataan Menpora yang cenderung menganggap Piala Thomas sebagai gelar yang kurang bergengsi sehingga tidak diprioritaskan untuk diberikan bonus telah menyinggung perasaan para pebulutangkis. Sikap Menpora tersebut terkesan kurang menghargai pengorbanan tim bulutangkis Indonesia yang telah berjuang habisan-habisan hingga cedera demi merebut Piala Thomas. Apalagi sebelumnya Menpora juga cenderung meremehkan sanksi WADA yang membuat bendera merah putih tidak bisa dikibarkan di podium Piala Thomas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun