Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

5 Alasan Baliho Mbak Puan dan Pak Airlangga Bermanfaat untuk Rakyat

24 Agustus 2021   08:09 Diperbarui: 24 Agustus 2021   08:21 783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Baliho Mbak Puan dan Pak Airlangga (dok.pribadi).

Baliho para politisi yang tak canggung memajang foto diri dan hasrat politiknya terus menjadi sorotan masyarakat. Media, termasuk televisi pun masih sering mengangkatnya untuk dibahas.

Sebabnya kemunculan baliho-baliho terus bertambah dari hari ke hari. Dari yang semula hanya di beberapa titik strategis, kini bertengger di banyak persimpangan jalan, perbatasan kota, bahkan merambah ke ruang-ruang yang sebenarnya tidak diperuntukkan untuk dipasangi baliho.

Kritik dan ketidaksenangan masyarakat atas sikap narsis yang kurang empati dari para politisi dan pejabat di tengah pandemi tampaknya tak menyurutkan "kepak sayap baliho". Semangat "Kerja untuk baliho" terus dilakukan.

Walau demikian masyarakat sebaiknya jangan terus menerus memandang negatif baliho-baliho tersebut. Jangan pula selalu menghakimi para politisi dan pejabat spesialis baliho.

Meski kinerja mereka sebagai pejabat tak cemerlang, tapi baliho-baliho mereka cukup cemerlang. Paling tidak warnanya.

Kalau direnungkan lagi ada sederet manfaat yang bisa dipetik masyarakat dari baliho-baliho para politisi dan pejabat.

Pertama, mencerahkan pemandangan kota. Banyak kota di Indonesia memiliki pemandangan monoton, terutama di kawasan pusat kota dan perbatasannya. Bahkan, banyak unsur yang membuat pemandangan menjadi kurang sedap.

Sejauh mata memandang biasanya kita akan menjumpai untaian kabel tak beraturan di langit kota. Kabel-kabel itu saling melintang, bersilangan, dan tumpang tindih. Sementara dinding-dinding bangunan, tiang listrik, dan halte-halte bus, dicemari oleh tempelan kertas yang menawarkan jasa sedot WC, konsultasi skripsi, pinjaman online, dan gadai BPKB. Papan-papan reklame pun dikuasai oleh iklan rokok yang kurang baik bagi kesehatan.

Kehadiran baliho politisi dan pejabat tentu berbeda. Sebab mereka memajang foto diri dengan busana yang rapi dan dandanan yang serasi. Warna balihonya pun elegan dan cerah.

Kota makin berwarna berkat baliho politisi (dok. pribadi).
Kota makin berwarna berkat baliho politisi (dok. pribadi).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun