Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Teroris Milenial Indonesia: Muda, Galau, dan Berbahaya

2 April 2021   08:19 Diperbarui: 2 April 2021   08:24 762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapolri mengumumkan identitas teroris di Mabes Polri | foto: youtube.com/c/kompastv.

Jika kami bersama nyalakan tanda bahaya/jika kami berpesta hening akan terpecah/aku dia dan mereka memang gila memang beda.

Saya senang sekali dengan lagu yang petikannya saya sebut di atas. Superman Is Dead dan Shaggy Dog yang membawakannya. Judulnya "Jika Kami Bersama".

Beberapa tahun lampau ketika lagu itu pertama kali diperdengarkan, banyak kaum muda segera menjadikannya sebagai lagu bersama. Dinyanyikan keras-keras maupun lirih-lirih, lagu itu tetap punya energi yang sama.

Sementara pesannya sudah sangat jelas sejak awal lagu dibuka. Tersurat dalam liriknya yang mudah dicerna. Yakni tentang persatuan. Misalnya, kata-kata "nyalakan tanda bahaya" merupakan ungkapan bahwa kekuatan besar bisa diciptakan lewat persatuan.

Oleh karena itu saya mohon maaf karena sekarang harus memotong atau mengambil sebagian liriknya untuk menggambarkan bagaimana fenomena teroris milenial di Indonesia. Tentu lagu ini tidak dilatarbelakangi dan juga tidak ditujukan sebagai insipirasi bagi aksi-aksi tercela.

Teroris Milenial

Ungkapan "muda dan berbahaya" begitu saja melintas dalam benak saya saat merinding melihat dua kejadian teror berurutan yang terjadi Indonesia sepekan terakhir. Serangan teroris di Gereja Katedral Makassar dan Markas Besar Polri dilakukan oleh orang-orang muda yang berbahaya.

Di Makassar sepasang suami istri yang masih muda meledakkan diri dengan bom di pintu gereja. Sedangkan di Jakarta, seorang gadis secara mencengangkan menerobos markas besar polisi dan menebar ancaman di dekat kantor Kapolri sebelum akhirnya ia tewas ditembak aparat.

Usia mereka masih berbilang 20 tahunan. Belum sampai kepala tiga. Mereka tergolong milenial-Z, yakni generasi paling muda penduduk bumi saat ini.

Generasi milenial bagaikan anak emas dunia saat ini. Digadang-gadang menjadi pemain utama dan penentu wajah dunia sekarang dan nanti. Semua memuji, menaruh harapan sekaligus meletakkan beban besar di pundak generasi milenial.

Sebagai bukti bagaimana bernilainya "emas" ini, Presiden Jokowi pun sampai harus membentuk staf khusus milenial sebagai pembantu dekatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun