Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Tetaplah Bersepeda Meski Banyak yang Arogan di Jalan

23 Juni 2020   10:02 Diperbarui: 24 Juni 2020   16:19 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau judul tulisan ini terkesan sinis, sebenarnya tidak demikian. Bukan maksudnya untuk menyalahkan pihak tertentu.

Di Indonesia semua orang dilindungi haknya atas nama kesetaraan. Setara untuk melakukan hal yang dilakukan oleh orang lain selama tidak melawan hukum dan mengancam keselamatan sesamanya.

Termasuk dalam hal bersepeda. Jika orang lain bisa dan boleh bersepeda, maka siapapun berhak memilih yang sama.

Apalagi bersepeda pada dasarnya merupakan aktivitas yang positif. Sekali mengayuh pedal, dua-tiga kebaikan bisa terlampaui sekaligus. Sehat sudah pasti. Ramah lingkungan pula.

Bahkan, ada masanya bersepeda dianggap lebih murah dan mudah dilakukan oleh siapapun. Selain itu bersepeda dipandang lebih minim risiko serta mendatangkan kebahagiaan bagi pengayuhnya.

Sehat, murah, ramah lingkungan, dan membahagiakan. Begitu kira-kira bersepeda jika dirangkum dalam satu kalimat.

Sementara itu bagi sebagian orang bersepeda merupakan pilihan satu-satunya yang paling mungkin. Orang yang tidak memiliki kendaraan bermotor memilih sepeda sebagai pelengkap dirinya. Mereka yang didesak kebutuhan untuk berpindah-pindah tempat, tapi tidak leluasa mengakses transportasi publik, menaruh harapan pada sepeda.

Lalu tiba masanya bersepeda menjadi gaya hidup yang gelombangnya kian hari semakin besar. Seolah kebangkitan bersepeda didorong oleh berbagai motivasi. Mulai dari alasan praktis, idealis, hingga gengsi.

Sepeda dalam gairah gaya hidup semacam ini tidak lagi identik dengan murah. Apalagi seiring bergulirnya waktu dan perkembangan teknologi sepeda, harga roda dua ini bervariasi. Banyak yang setara dan malah lebih mahal dibanding harga satu unit sepeda motor dan banyak pula yang meminatinya.

Kalau dipikir-pikir, kesempatan untuk bersepeda juga semakin "mahal" karena minimnya fasilitas penunjang bagi para pesepeda, terutama di kota-kota besar. Langkanya jalur bersepeda tidak hanya menyulitkan dan mengurangi kenyamanan, tapi juga mengancam keselamatan pengayuhnya.

Meski demikian tak surut keinginan orang untuk bersepeda. Makin hari makin banyak orang yang pelan-pelan memarkirkan kendaraan bermotornya untuk beralih mengayuh sepeda. Tak masalah jika masih bertahap. Mungkin dua kali dalam seminggu orang membawa sepedanya untuk menuju tempat kerja atau mengantarkan ke tujuan-tujuan lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun