Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

#MatikanTVSeharian, Masyarakat Jogja Justru Rayakan Pelantikan Jokowi-Ma'ruf

20 Oktober 2019   17:32 Diperbarui: 20 Oktober 2019   21:08 1180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemotongan tumpeng, dok. pribadi

Resmi sudah Jokowi dan Ma'ruf Amin menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Pelantikan dan pengucapan sumpah di depan sidang MPR mengawali langkah beliau berdua memimpin negeri untuk lima tahun ke depan.

Masyarakat Indonesia pun menyambut hari bersejarah ini dengan berbagai cara, rupa, dan bentuk. Selain ada yang bersuka hati dan optimis, ada juga yang tidak gembira dengan sejarah bangsa hari ini.

Di twitter, tagar #MatikanTVSeharian sempat memuncaki trending topic. Tagar ini terdengar sangat bagus dan bisa menginspirasi gerakan hemat energi atau kampanye earth hour. Tapi bukan itu yang terjadi.

Mayoritas suara #MatikanTVSeharian berisi ketidaksenangan dengan pelantikan Jokowi. Dalam ajakan untuk mematikan TV dan memboikot pelantikan tersebut terselip senandung kebencian bernada sumbang seperti yang sering diarahkan kepada Jokowi selama ini.

Menyanyikan Indonesia Raya (dok. pri/hendrawardhana).
Menyanyikan Indonesia Raya (dok. pri/hendrawardhana).

#MatikanTVSeharian paling tidak memperlihatkan bahwa polarisasi masih terus terjadi di tengah masyarakat. Memang intensitasnya barangkali tak lagi setinggi selama masa kampanye dan pertarungan pilpres kemarin. 

Tapi fakta bahwa ada sekelompok masyarakat Indonesia yang memilih untuk tetap memelihara rasa benci pada pemerintahan dan kepemimpinan Jokowi tidak terelakkan.

Di saat para elit telah terlihat rukun, untuk tidak menyebut telah berkompromi dan berbagi untung, di akar rumput masih tersisa bara. Mungkin inilah harga mahal yang harus dibayar sebagai akibat dari pertarungan politik dan kekuasaan Indonesia yang memang sangat gila. 

Penyakit benci bisa disembuhkan, tapi tidak mudah dan membutuhkan pengorbanan-pengorbanan baru.

Tarian Angguk memeriahkan syukuran pesta rakyat pelantikan Jokowi-Ma'ruf (dok. pri/hendrawardhana).
Tarian Angguk memeriahkan syukuran pesta rakyat pelantikan Jokowi-Ma'ruf (dok. pri/hendrawardhana).

Sementara #MatikanTVSeharin menyeruak di ruang maya. Di ruang-ruang publik seperti Malioboro masyarakat justru menyambut presiden dan wakil presiden baru dengan suka cita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun