Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama FEATURED

Mau ke Mana Kereta Api Indonesia Setelah 74 Tahun?

28 September 2019   19:06 Diperbarui: 28 September 2020   11:57 2037
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kereta Api Indonesia (dok. pri).

Laju Kereta Api Indonesia telah menempuh jarak 74 tahun. Banyak kemajuan yang telah dicapai. Selanjutnya pada masa mendatang kereta api diharapkan bukan sekadar moda transportasi yang melayani penggunanya, tapi harus menjadi penggerak kemajuan transportasi Indonesia yang berkelanjutan dan berorientasi pada kepentingan masyarakat. 

Saya telah nyaman duduk di kursi 16A gerbong 5 pada Sabtu pagi, 28 September 2019, ketika sebuah pengumuman terdengar keras di dalam kereta Fajar Utama Yogya yang baru bergerak keluar dari Stasiun Besar Yogyakarta tepat pukul 07.00. 

Laki-laki pemilik suara dalam pengumuman tersebut memperkenalkan diri sebagai kondektur yang bertugas dalam perjalanan. Ia lalu menyebutkan nomor teleponnya dan mempersilakan penumpang menghubunginya jika membutuhkan bantuan. 

Kemudian ia menyebutkan lama perjalanan yang akan ditempuh dari Stasiun Besar Yogyakarta hingga Stasiun Pasar Senen Jakarta. 

Mengakhiri salam sapanya kepada penumpang, dengan penuh bersemangat ia melontarkan sebuah kalimat yang menarik: "KAI Bersatu, Indonesia Maju!". Setelah itu disambung dengan ucapan "Selamat Ulang Tahun ke 74 Kereta Api Indonesia".

Petugas kereta Fajar Utama Yogya mengenakan pakai tradisional di HUT ke-74 KAI pada 28 September 2019 (dok. pri).
Petugas kereta Fajar Utama Yogya mengenakan pakai tradisional di HUT ke-74 KAI pada 28 September 2019 (dok. pri).
Salam sapa pagi yang agak berbeda tersebut segera membuat saya bertanya dalam hati. Apakah hari ini saya bepergian tepat saat KAI berulang tahun? Tak ingin lama bertanya-tanya, saya membuka google dan menemukan memang benar adanya. 

Sabtu, 28 September 2019 Kereta Api Indonesia tepat mencapai usianya yang ke-74 tahun.

Sesaat setelah kereta lepas dari Stasiun Besar Yogyakarta, petugas perjalanan kereta api mulai hilir mudik. Mereka, pemuda-pemudi yang biasa disebut pramugara-pramugari kereta api yang selalu berpenampilan menarik itu menawarkan makanan, minuman, hingga bantal. 

Satu hal terlihat istimewa dari busana yang mereka kenakan, yakni baju tradisional. Para pramugara mengenakan atasan lurik atau beskap dengan blangkon menutupi kepalanya. 

Sementara pramugarinya bersolek ayu bersama kebaya manis. Penampilan menarik tersebut pastilah sengaja disiapkan untuk mewarnai hari istimewa Kereta Api Indonesia. Beruntung rasanya pagi tadi saya menumpang kereta tepat pada hari jadi KAI.

Berubah dengan Inovasi

Melihat usia KAI yang telah mencapai angka 74 tahun, itu artinya hampir setara dengan usia republik ini. Maka kereta api juga menjadi saksi sekaligus bagian tak terpisahkan dari sejarah Indonesia. 

Wajah perkeretaapian yang telah jauh berubah seiring dengan pembangunan Indonesia dengan sendirinya menjadi etalase kemajuan yang telah dicapai oleh bangsa ini. Kini kereta api pun menjadi bagian penting dalam khasanah ekonomi dan transportasi Indonesia.

Wajah kereta api Indonesia saat ini (dok. pri).
Wajah kereta api Indonesia saat ini (dok. pri).
Jika ditelaah kemajuan KAI yang kita nikmati sekarang merupakan hasil transformasi yang digerakkan oleh inovasi-inovasi. 

Perubahan positif PT KAI sejak kepemimpinan Ignasius Jonan dan dilanjutkan Edi Sukmoro saat ini harus diapresiasi sekaligus disyukuri.

Banyak hal dan aspek yang bisa kita ambil sebagai contoh untuk menunjukkan transformasi KAI yang bercirikan inovasi. Salah satu perubahan yang sangat signifikan adalah pemanfaatan teknologi informasi yang masif dalam berbagai layanan KAI. Antara lain pemesanan tiket secara on line (internet reservation dan KAI Access), serta check in dan cetak boarding pass mandiri. 

Kemudian ada mesin penjualan tiket instan serta layanan pre-order makanan dan minuman melalui aplikasi. KAI juga memanfaatkan media sosial secara efektif untuk memperkuat komunikasi dan hubungan dengan masyarakat.

Kereta api Indonesia dahulu: penumpang merokok dan tidur di lantai serta pedagang asongan (dok. pri).
Kereta api Indonesia dahulu: penumpang merokok dan tidur di lantai serta pedagang asongan (dok. pri).
Transformasi KAI didukung dengan penegakkan aturan yang tegas untuk menghadirkan kenyamanan dan keamanan bersama. Kini, tak ada lagi penumpang yang berani merokok dan tidur di lantai kereta. 

Tidak ada lagi penjual makanan dan minuman dari luar yang dulu leluasa berlalu lalang di dalam kereta. Bersamaan dengan itu fasilitas dasar bagi penumpang di dalam kereta, seperti pendingin udara dan kebersihan toilet, semakin baik.

Wajah baru perkeretaapian Indonesia juga terlihat dari gencarnya PT KAI melakukan penataan dan perbaikan stasiun sehingga stasiun menjadi sangat nyaman. 

Banyak stasiun telah memiliki ruang tunggu yang luas, bersih, dan aman. Bahkan, kini di stasiun-stasiun besar tersedia arena bermain anak.

Stasiun yang semakin bersih, rapi, dan nyaman (dok. pri).
Stasiun yang semakin bersih, rapi, dan nyaman (dok. pri).
Inovasi lainnya bisa dikatakan melebihi ekspektasi. Misalnya fasilitas baterai-charging on seat, yaitu kursi-kursi di ruang tunggu yang dilengkapi spot pengisian daya listrik sehingga calon penumpang bisa mengisi baterai smartphone dan gadget miliknya dengan lebih mudah. 

Ada pula executive lounge layaknya di bandara. Yang paling baru adalah dibangunnya co-working space di sejumlah stasiun.

Perkuat Orientasi pada Masyarakat

Harus diakui bahwa berbagai inovasi yang dilakukan KAI telah mengubah pandangan masyarakat terhadap layanan kereta api. 

Kepercayaan terhadap KAI meningkat sehingga kereta api kini menjadi transportasi kesayangan masyarakat. Salah satu indikatornya adalah terus bertambahnya pengguna kereta api.

Namun, transformasi kereta api Indonesia tidak boleh berhenti sampai di sini. Artinya KAI harus terus berinovasi untuk memberikan pelayanan terbaik sekaligus memperbaiki kekurangan yang masih ada.

Kereta Api Indonesia (dok. pri).
Kereta Api Indonesia (dok. pri).
Masukan, kritik, dan keluhan masyarakat perlu direspon karena itu merupakan modal untuk memperteguh transformasi yang sudah berjalan. 

Evaluasi yang berasal dari masyarakat atau penumpang sangat penting untuk mewujudkan transportasi yang lebih maju dan berkelanjutan.

Beberapa hal berikut ini perlu dipertimbangkan. Pertama, KAI mengkaji ulang harga makanan dan minuman di kereta. Keluhan tentang mahalnya harga makanan dan minuman yang disediakan oleh PT Reska, anak perusahaan PT KAI, sudah sering terdengar. Misalnya, satu gelas kecil minuman hangat yang dihargai mulai dari Rp 10.000 dirasakan kurang berorientasi pada penumpang.

KAI tentu tidak boleh beralasan bahwa harga makanan dan minuman merupakan konsekuensi dari perbaikan kualitas layanan. 

Justru menjadi tantangan bagi KAI untuk memberikan pelayanan terbaik sesuai harapan masyarakat dengan harga terjangkau, termasuk soal harga makanan dan minuman yang lebih rasional.

Kereta api semakin diminati masyarakat (dok. pri).
Kereta api semakin diminati masyarakat (dok. pri).
Kedua, seiring meningkatnya jumlah penumpang dan bertambahnya jadwal kereta api, dibutuhkan terobosan untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan bersama.

Sudah saatnya PT KAI menguji prosedur keamanan yang lebih ketat terhadap penumpang dan barang bawaannya. Pemasangan gate dengan pendeteksi logam dan barang berbahaya perlu dipertimbangkan, terutama di stasiun-stasiun besar.

Ketiga, kereta api telah menjadi bagian tak terpisahkan dari pembangunan berkelanjutan di negara ini. Dengan demikian di pundak PT KAI juga melekat peran untuk mewujudkan sistem transportasi yang berkelanjutan. 

Salah satunya dengan mengembangkan infrastruktur kereta yang lebih ramah lingkungan. 

Dengan memiliki jalur double track, waktu perjalanan yang presisi, serta kapasitas angkut yang besar, kereta api saat ini sebenarnya sudah lebih ramah lingkungan karena efisien dalam penggunaan bahan bakar. Namun, dibutuhkan inovasi lain yang mampu menjawab tantangan zaman. 

Uji coba kereta api berbahan gas yang pernah dilakukan pada 2016 adalah langkah yang baik dan perlu  dioptimalkan. KAI juga perlu menggunakan lebih banyak panel tenaga surya di stasiun-stasiun.

Kereta api Indonesia (dok. pri).
Kereta api Indonesia (dok. pri).
Keempat, KAI bisa berinovasi dengan menyediakan pojok baca atau perpustakaan kecil di stasiun sehingga penumpang mendapatkan manfaat lebih dengan membaca buku, majalah, atau koran sambil menunggu keberangkatan. Dengan cara ini akan terbangun citra baru stasiun sebagai tempat penunjang gaya hidup, dalam hal ini budaya membaca.

***

Di usianya yang selaras dengan usia Republik Indonesia, KAI tentu memiliki pengalaman yang panjang dalam mendorong kemajuan negeri. Oleh karena itu, kita berharap akan terus hadir inovasi-inovasi berikutnya dari PT KAI. 

Meski terdengar sebagai tuntutan yang besar, kita boleh percaya bahwa dengan semangat  transformasi yang telah ditunjukkan selama ini KAI mampu mewujudkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun