Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bersiaplah, akan Ada Banyak "Berita Baik" tentang Anies Baswedan di Metro TV

25 Juli 2019   12:37 Diperbarui: 25 Juli 2019   13:17 797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Partai Nasdem Surya Paloh bertemu dengan Gubernur DKI Anies Baswedan pada Rabu, 24 Juli 2019 (sumber: instagram.com/metrotv).

Hal lain yang perlu diketahui bahwa dengan mengucapkan "Selamat Datang Anies Baswedan", maka pada saat bersamaan Surya Paloh, Nasdem dan Metro TV secara tersirat menyampaikan pesan lainnya, yakni "Selamat Tinggal Ahok".

Era Ahok sebagai media darling di Metro TV mungkin telah berakhir. Tidak perlu analisis atau uraian panjang untuk menjelaskan hal tersebut. Anies dan Ahok adalah manifestasi dari dua wujud citra yang serba berlawanan selama ini. China vs Pribumi, Kafir vs Agamis, Kasar vs Santun, Minoritas vs Mayoritas. Hal konyol apa lagi yang kurang untuk diperhadapkan dari keduanya? Oleh karena itu, mustahil menjadikan keduanya sebagai idola pemberitaan secara bersamaan.

Idola hanya satu. Rumusnya adalah jika sudah memeluk Anies, maka tidak usah lagi melihat Ahok. 

Transfer Anchor

Pekerjaan memoles citra seseorang melalui pemberitaan TV mungkin akan membuat lidah  seorang reporter dan pembaca materi berita menjadi kelu. Perubahan narasi dari yang semula menyerang ke memuji dan memuja memang bisa ditangani dengan tameng profesionalisme. Namun, profesionalisme pula yang bisa menggerakkan seorang pergi bila suara dan ucapan yang diperdengarkan dari mulutnya ternyata sudah tak sesuai dengan bisikan hati nuraninya. 

Sangat mungkin dalam beberapa waktu ke depan akan terjadi pergantian news anchor Metro TV. Satu atau beberapa nama mungkin pindah TV berita CNN Indonesia, TV Dangdut Indosiar, atau TV lainnya.

Jika ada transfer out, maka biasanya diikuti pula dengan transfer in. Oleh karena itu, wajah baru mungkin juga akan segera hadir di meja berita Metro TV. Secara ekstrem seorang yang sebelumnya mengisi layar berita TV One bisa saja tiba-tiba muncul sebagai news anchor Metro TV.

"MetroTipu" Jadi "MetroLoveU"

Salah satu yang menarik dari kontes pertarungan politik di Indonesia dan dampaknya pada pertelevisian ialah timbulnya polarisasi penonton TV secara tajam. Secara gamblang kita ambil contoh betapa banyak pendukung Prabowo menjadikan TV One sebagai "saluran berita nasional" mereka, sedangkan pendukung Jokowi menjadikan Metro TV sebagai "barometer sumber informasi" mereka. 

Makan siang politik (sumber: youtube metrotvnews).
Makan siang politik (sumber: youtube metrotvnews).
Secara khusus Metro TV dalam beberapa tahun terakhir mendapat label yang kurang mengenakkan dari sebagian kelompok orang. Metro TV sering diplesetkan sebagai "Metrotipu" oleh karena pemberitaannya yang dianggap lebih sering menonjolkan sepak terjang Jokowi dibanding menyinggung tentang Prabowo dan para pendukungnya. LabelMetrotipu juga diberikan karena Metro TV sekian lama menempatkan Ahok sebagai bintang dan sebaliknya menempatkan Anies lebih inferior.

Kini keadaan berubah. Bahkan, telah berbalik dalam konteks Anies vs Ahok. Maka diperkirakan orang-orang yang sebelumnya menghapus saluran Metro TV akan buru-buru mengambil remotnya kembali, mencari gelombang frekuensi Metro TV dan menempatkannya di saluran nomor 1 sampai 5. 

Orang-orang yang semula membenci dan memboikot Metro TV kini harus mulai bersiap diri untuk terbiasa terpesona pada layar Metro TV. Mereka perlu juga memikirkan untuk mengganti label sebutan "Metrotipu". Panggilan sayang "MetroLoveU" terdengar cukup manis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun