Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Jalan-jalan ke Caping Park, Keindahan Baru di Baturraden

3 Agustus 2018   14:12 Diperbarui: 4 Agustus 2018   02:05 2600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Caping Park, wisata baru di kawasan Baturraden, Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah (dok. pri).

Menikmati keindahan dan kesejukan Baturraden tidak harus di kawasan hutannya. Pesona yang memikat kini juga tersaji di Caping Park, wisata baru di Baturraden yang tak kalah indah.

Caping Park mulai dibuka untuk umum pada Juni 2018 dan sejak saat itu mulai menyihir wisatawan untuk datang dan menengoknya. Pada musim mudik dan libur lebaran yang lalu misalnya, tempat ini ramai dikunjungi wisatawan. Caping Park dengan segera menjadi destinasi wisata alternatif di kawasan Baturraden. 

Lokasinya di Dusun II, Desa Kebumen, Baturraden, Kabupaten Banyumas. Caping Park mudah dicapai dari alun-alun Kota Purwokerto melalui Jalan Raya Baturraden dan Karangtengah sejauh 10 km. Akses yang paling mudah adalah menggunakan kendaraan pribadi. Jalan aspal yang rata akan menuntun kita sampai ke Caping Park. Keberadaannya mudah dikenali karena berada di tepi Jalan Raya Baturraden-Karangtengah.

Caping Park baru dibuka pada Juni 2018 (dok. pri).
Caping Park baru dibuka pada Juni 2018 (dok. pri).
Dengan harga tiket masuk reguler sebesar Rp20.000 dan Rp25.000 pada akhir pekan atau libur nasional, kita akan disuguhi panorama perbukitan yang elok berselimut hawa sejuk pada ketinggian sekitar 450 meter di atas permukaan laut. Di pintu pemeriksaan tiket disediakan caping, penutup kepala tradisional dari anyaman bambu, yang bisa dipinjam oleh pengunjung tanpa dipungut biaya. Akan tetapi karena jumlahnya terbatas maka berlaku siapa cepat dia dapat.

Begitu memasuki Caping Park pandangan akan akan segera mendapati keistimewaan tempat ini. Area seluas 10 hektar di atas perbukitan terhampar di depan mata. Di berbagai penjuru terlihat spot-spot menarik yang sengaja dibuat untuk langsung memikat wisatawan pemburu selfie pada pandangan pertama.

Spot-spot berfoto dengan desain unik dan latar belakang panorama ketinggian memang banyak jumlahnya di Caping Park. Salah satunya berupa anjungan jembatan kaca yang berada tidak jauh dari pintu masuk. Anjungan ini menawarkan sensasi berdiri di ketinggian dengan sensasi melayang karena pengunjung bisa berdiri di atas kaca transparan. Namun, setelah melongok ke sana saya menganggap spot tersebut tidak terlalu istimewa  lagi karena sudah banyak dijumpai di tempat-tempat wisata lainnya. Keistimewaan Caping Park justru akan didapati dengan berjalan mengitari area untuk merasakan secara utuh pesonanya sebagai taman raksasa. 

Caping Park menempati area di perbukitan seluas 10 hektar (dok. pri).
Caping Park menempati area di perbukitan seluas 10 hektar (dok. pri).
Jika cuaca cerah dari Caping Park akan terlihat landskap Kota Purwokerto. Memandang kota dari ketinggian selalu menakjubkan. Apalagi jika kota tersebut yang sehari-hari tampak ramai dan padat ternyata masih dikelilingi  oleh bentangan vegetasi yang rimbun dan luas.

Kembali melanjutkan berjalan kaki, kita akan menjumpai panorama serba hijau yang terlihat serasi dengan birunya langit dan putihnya awan. Gradasi warna dari langit ke perbukitan dan hutan terasa menenangkan jiwa. Berdiam beberapa menit menatap bentang alam seperti itu bisa memunculkan imajinasi seolah-olah kita sedang mengapung di udara untuk menikmati indahnya alam ciptaan Tuhan.

Kandang kambing di Caping Park (dok. pri).
Kandang kambing di Caping Park (dok. pri).
Sangkar burung berukuran besar di Caping Park (dok. pri).
Sangkar burung berukuran besar di Caping Park (dok. pri).
Tak Sebebas Merpati (dok. pri).
Tak Sebebas Merpati (dok. pri).
Caping Park juga menjadi  wahana edukasi, khususnya bagi anak-anak, karena di dalamnya dipelihara sejumlah hewan yang jinak. Kambing, domba, sapi, ayam, kelinci, burung dipelihara dalam kandang dan sangkar yang dibangun dan ditata sedemikian rupa sehingga bisa dikunjungi oleh wisatawan sambil menikmati panorama alam.

Jangan khawatir soal kebersihan kandang dan hewan. Semuanya tampak bersih dan sehat. Petugas juga berjaga di sekitar kandang untuk menjaga hewan dan mengawasi ketertiban wisatawan.

Bermain dengan domba (dok. pri).
Bermain dengan domba (dok. pri).
Beberapa hewan bisa didekati dan dikeluarkan dari kandangannya sehingga wisatawan bisa berinteraksi lebih dekat dengan hewan-hewan tersebut. Anak-anak pun bisa bermain bersama kelinci, kambing, dan domba. Mereka bisa memberi makan dan belajar cara merawat hewan. Tapi untuk memberi makan kita harus membeli makanan ternak di pintu masuk dan tidak diizinkan memberi makan selain makanan ternak yang disediakan. Bagi penggemar burung bisa bercengkerama dengan satwa tersebut dengan masuk ke dalam sangkarnya yang berukuran besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun