Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Menengok Jantung Islam di Kampus UGM

20 Mei 2018   20:21 Diperbarui: 20 Mei 2018   21:03 1141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siluet senja Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (dok. pri).

Masjid beratap limasan ini sebenarnya dikitari oleh gedung-gedung tinggi. Di sebelah utaranya ada Fakultas Psikologi, di sebelah selatannya berdiri gedung D3 Fakultas Ekonomika dan Bisnis, sementara di sebelah baratnya adalah kompleks University Club dan bangunan lainnya di lingkungan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Akan tetapi masjid ini tetap terlihat mencolok. Fasadnya yang memancarkan kemegahan, menaranya yang menjulang, taman yang asri, dan detak kegiatan keagamaannya, membuat banyak orang, bukan hanya civitas akademika UGM, mengenalinya. Inilah Masjid Kampus (Maskam) yang terbesar  di Asia Tenggara.

Maskam UGM berdiri di sebidang tanah seluas 2,5 hektar. Bangunannya memiliki luas  3.142 meter persegi. Dengan luas seperti demikian Maskam UGM yang memiliki dua lantai ruang ibadah mampu menampung sekitar 5.000 orang jamaah. Daya tampungnya masih bertambah manakala bagian sayap dan halaman masjid turut difungsikan.

Silang Budaya

Dua pintu masuk masing-masing di sisi timur dan barat menjadi akses utama menuju Maskam UGM. Dari dua akses tersebut, pintu masuk sisi timur memiliki daya tarik tersendiri. 

Sejumlah anak tangga terlebih dulu harus ditapaki sebelum berjumpa dengan gapura lengkung yang menghadap kolam air mancur. Selanjutnya melebar ke sisi kanan dan kirinya berupa taman dan ruang terbuka yang asri. Banyak sudut menarik dan instagenic di sisi ini.

Suasana menjelang berbuka puasa di Masjid Kampus UGM (dok. pri).
Suasana menjelang berbuka puasa di Masjid Kampus UGM (dok. pri).
Namun, ada keunikan lain yang juga menonjol tatkala mengamati eksterior dan interior Maskam UGM. Sentuh silang berbagai pengaruh budaya dapat ditemukan. Selain atap limasan yang mengadopsi budaya Jawa,  bentuk utama bangunan masjid juga terinspirasi dari rumah Joglo. Sementara halaman yang luas dengan sebuah kolam air mancur dan deretan pohon adalah hasil adopsi secara lokal dari  gaya masjid Taj Mahal. 

Manakala memasuki ruangan utama yang menjadi tempat ibadah, segera terlihat pengaruh  gaya Masjid Nabawi. Dijumpai banyak lengkungan berisi ornamen-ornamen dan kaligrafi. Warna emas juga mendominasi ruangan masjid. Ditambah paduan marmer warna merah, hijau dan krem pada lantai dan dinding depan masjid. Benar-benar elegan.

Ruangan sholat di lantai satu Maskam UGM (dok. pri).
Ruangan sholat di lantai satu Maskam UGM (dok. pri).
Sementara itu pilar-pilar besar di tengah ruangan memperteguh karakter Masjid Kampus UGM. Pada pilar atau tiang utamanya tertanam prasasti pembangunan masjid yang juga menandai perjalanan emas 50 tahun UGM kala itu.

Pilar-pilar di Masjid Kampus UGM (dok. pri).
Pilar-pilar di Masjid Kampus UGM (dok. pri).
Masjid Kampus UGM juga mengadopsi gaya modern melalui konsep bangunan yang lebih ramah lingkungan. Selain dikitari taman dan pepohonan yang teduh, masjid ini juga nyaris tak dibatasi dinding di kedua sisinya. Atapnya menjulang tinggi membuat udara mengalir bebas memenuhi ruangan sholat. Oleh karena itu pula tidak dibutuhkan kipas angin dan AC di ruangan utama masjid ini.

Ramadan di Kampus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun