Panggung Mocosik Festival 2018 di Jogja Expo Center berhenti sejenak pada Jumat (20/4/2018) malam. Sorot lampu yang sebelumnya gemerlap saat Rio Febrian tampil, berubah menjadi redup. Suara musik tak lagi terdengar, digantikan oleh celoteh duo MC yang mengisi senjang waktu.
Tapi itu hanya berlangsung beberapa menit. Pukul 21.30 suasana kembali menghangat. Penonton yang semula duduk beristirahat di lantai dan menepi ke baris belakang merangsek maju berusaha mencapai jarak terdekat dengan muka panggung saat nama KAHITNA disebut.
Panggung kembali berpendar bersamaan dengan layar LED menampilkan gambar KAHITNA. Seru dan gemuruh penonton tak terbendung saat personel KAHITNA yang dipimpin Yovie Widianto muncul untuk segera mengambil alat musik masing-masing. Tapi saat itu KAHITNA baru enam orang. Tiga vokalisnya belum terlihat.
Membuka pertunjukkan dengan Takkan Terganti boleh dibilang tidak biasa dilakukan oleh KAHITNA. Tapi repertoir KAHITNA belakangan memang menempatkan lagu ballad ini di awal. Usai Takkan Terganti, KAHITNA segera menggempur panggung festival yang berlangsung 20-22 April 2018 tersebut dengan deretan lagu andalan, di antaranya Cerita Cinta, Tentang Diriku, Andai Dia Tahu, dan Soulmate.
Sepanjang penampilannya, KAHITNA tak hanya bernyanyi. Kesan ramah diperlihatkan ketiga vokalisnya dengan berulang kali mendekati dan menyapa para penggemar. Interaksi semakin dekat manakala KAHITNA mengajak seorang penonton wanita ke atas panggung. Sambil menembangkan Tak Sebebas Merpati, KAHITNA menjadikan penonton beruntung itu layaknya seorang puteri yang dihujani cinta. Aksi itu membuat penonton lain semakin histeris sekaligus iri. Lengkingan teriakan penonton semakin pecah.
Penonton dengan rentang usia yang lebar dan lintas generasi itu semuanya antusias. Sejenak terlupakan bahwa KAHITNA adalah band berumur lebih dari tiga dekade dengan usia para personelnya mendekati kepala lima. Mereka sudah berkiprah di kala banyak penggemarnya malam itu belum lahir. Menariknya, penggemar-penggemar ABG itu tak kesulitan untuk menyamakan frekuensi dengan KAHITNA. Pada lagu Cerita Cinta misalnya, koor massal dan sahutan "huo huo huo" dilantunkan lantang oleh mereka.
Hampir tak ada waktu untuk mengalihkan perhatian dari KAHITNA di atas panggung. Antusiasme dan rasa senang membuat penonton tak terlalu memedulikan rasa gerah di ruangan tempat pertunjukkan. Bahkan, penonton terus bernyanyi sampai KAHITNA menutup penampilan dengan tembang lawas "Cantik".