Ketidaktepatan waktu berdampak yang buruk. Durasi pentas artis-artis yang tampil pada hari ketiga seperti NDX, Hivi, Stars & Rabbit, Payung Teduh, Tompi, Syaharani, Sandhy Sondoro, Yovie & Nuno, Glenn Fredly hingga KAHITNA, berkurang hingga separuh. Kebanyakan dari mereka terpaksa undur diri pada lagu kelima atau keenam, padahal semestinya bisa membawakan lebih banyak lagu. Pertunjukkan yang tidak tepat waktu juga menimbulkan overlapping penampilan artis dari dua panggung yang semestinya digelar bergantian.
Yovie Widianto, saat mengiringi Yovie & Nuno beraksi, menyampaikan dengan gaya diplomatis bahwa Yovie & Nuno tidak perlu tampil lama karena masih ada KAHITNA dan Glenn Fredly. Malam itu Yovie & Nuno hanya sempat membawakan sekitar enam lagu.
Sebelumnya grup NDX yang sudah dinanti oleh banyak penggemar mudanya hanya sempat bernyanyi tiga hingga empat lagu. Atas hal itu, NDX bahkan sempat menyampaikan kekesalannya di atas panggung karena diminta tampil singkat.
Sebenarnya bukan kali ini saja Prambanan Jazz diwarnai masalah. Pada gelaran edisi sebelumnya ketidaktepatan waktu bahkan membuat KAHITNA harus menunggu hingga pukul 02.00 dini hari untuk bisa naik pentas. Superband itu pun terpaksa tampil singkat karena waktu yang sudah tidak memungkinkan.
Diselamatkan Artis dan Penonton
Beruntung permasalahan dan kesan buruk Prambanan Jazz 2017 terselamatkan oleh totalitas penampilan para artis. Di tengah ketidaktepatan waktu dan pentas yang singkat, mereka tampil dengan penuh kesungguhan hati.Â
Selain membawakan aransemen musik dan lagu terbaik, para artis mampu juga menjalin komunikasi yang hangat dengan para penonton di tengah keterbatasan waktu. Aksi dan interaksi yang terbangun sejenak mampu menepikan masalah yang terjadi.
***
Disebut-sebut sebagai salah satu festival musik terbesar di Indonesia, Prambanan Jazz 2017 memasang slogan sebagai pertunjukkan musik yang menggabungkan budaya dan kearifan lokal. Tapi akhirnya hal itu lebih tampak sebagai slogan normatif yang sulit dipahami. Festival musik ini justru menjadi etalase buruk soal penghargaan terhadap waktu yang dalam beberapa hal barangkali dapat juga diartikan kurang menghargai artis dan penontonnya.