Mohon tunggu...
Wardatus Sholihah
Wardatus Sholihah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Malang

Semangatt

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Mencontohkan Sikap Baik Saat Berada di Kawasan Anak Usia Dini

4 Desember 2022   13:57 Diperbarui: 4 Desember 2022   14:04 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mencontohkan Anak Sikap Baik (Lifestyle Kompas.com)

Cara Meningkatkan Perkembangan Sosialemosional Anak

Untuk meningkatkan perkembangan sosialemosional anak, seorang guru harus memperhatikan apa yang terjadi pada siswa sehingga anak dapat mengembangkan kontrol emosi, empati, dan keterampilan interpersonal seperti membangun hubungan dengan orang lain:

  • Tugas seorang guru adalah membina kestabilan emosi anak dan membimbingnya menuju perkembangan lebih lanjut sesuai usianya dengan mengenali emosi itu sendiri.
  • Menghadapi perasaan anak, seorang pendidik harus menengahi membantu mengatasi masalah yang saat ini dialami oleh anak-anak, dengan instruksi untuk menyemangati dirinya sendiri dengan tujuan agar anak dapat bangkit kembali
  • kekacauan yang dialaminya. Pemikiran positif dan optimis dapat memotivasi diri sendiri.

Dari uraian di atas terlihat jelas betapa pentingnya meningkatkan keterampilan sosial dan emosional anak karena kesejahteraan emosional anak pada akhirnya menentukan keberhasilannya dalam situasi sosial. Ada beberapa pedoman penting yang harus diperhatikan oleh para pendidik agar mereka tidak menyerah dalam menyaring perkembangan sosial-emosional siswa:

  • Perlakukan anak dengan hormat dan kagum akan martabatnya.
  • memahami anak secara nyata.
  • Mendorong anak untuk bekerja sama atau dengan teman.
  • Memanfaatkan metodologi pembelajaran yang luas, untuk mencapai kesempatan anak untuk tumbuh.
  • Mendorong anak-anak untuk mengembangkan rasa tanggung jawab yang lebih besar untuk diri mereka sendiri.

Asesmen Perkembangan Sosioemosional Anak Usia Dini

Asesmen perkembangan anak bukanlah hal yang baru. Asesmen merupakan proses pengumpulan data dengan berbagai cara tentang aspek perkembangan dan indikator kemampuan yang harus dicapai sesuai dengan tahapan perkembangan anak. Asesmen perkembangan anak di Tempat Penitipan Anak (TPA) dan Kelompok Bermain (KB) pada dasarnya adalah sama dengan asesmen yang dilakukan disemua lembaga pendidikan anak usia dini. Pada umumnya, setiap aspek perkembangan yang akan dideteksi saling terkait antara satu dengan lainnya.

Proses menggambarkan perilaku anak menjadi fokus penilaian. Perilaku yang dipertanyakan menargetkan area perkembangan yang harus dikuasai anak. Asesmen bertujuan untuk mendeskripsikan fakta perkembangan aktual yang dialami dan dicapai oleh anak (deskripsi), memberikan ringkasan pencapaian perkembangan masing-masing anak (pemetaan), mengelompokkan anak pada pencapaian perkembangan yang relatif sama (pengelompokan), dan menyesuaikan program dengan kebutuhan anak (pemrograman). Untuk melakukan penilaian yang tepat, perlu memperhatikan empat prinsip utama: 1 ) tujuan; 2) terus menerus; 3) bermakna; yaitu mencari dan mengungkapkan informasi atau keterangan yang berarti bagi anak, orang tua, dan lembaga PAUD sehingga dapat 4) memberikan program pendampingan (advokasi) yang tepat.

Pendekatan penilaian formal (penilaian berbasis formal) dan pendekatan penilaian informal (penilaian berbasis informal) adalah dua metode implementasi utama untuk penilaian. Beberapa orang menyebut metode penilaian formal sebagai penilaian berbasis tes karena biasanya menggunakan instrumentasi dan didasarkan pada angka atau skor. 

Pendekatan evaluasi kasual melibatkan keadaan nyata dan pekerjaan nyata anak muda menggambarkan kondisi cara berperilaku untuk semua maksud dan tujuan. Penilaian autentik adalah penilaian di mana guru menggambarkan perilaku anak berdasarkan pekerjaan anak, sedangkan portofolio adalah penilaian di mana guru menggunakan situasi nyata dan membuat deskripsi tentang perilaku yang ditemukan. Prosedur penilaian akan dilakukan sesuai dengan pemilihan pendekatan yang dijadikan acuan penilaian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun