Mohon tunggu...
Humaniora

Kurang Efektifnya Pendidikan di Indonesia

20 Desember 2016   06:41 Diperbarui: 20 Desember 2016   07:32 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Assalamualaikum sahabat Kompasiana, Disini saya akan memaparkan sedikit tentang pendidikan yang ada di negara kita yaitu Indonesia.

Pasti kita sebagai pelajar sudah tahu bahwa manusia mulai sejak lahir ke dunia telah memperoleh pendidikan sampai ia masuk ke bangku sekolah. Kata pendidikan pun sudah tak asing lagi untuk kita dengar, lantaran semuanya manusia yang hidup tentu memerlukan pendidikan, supaya arah hidupnya terwujud serta bisa melawan kebodohan. Apa itu pendidikan? Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan dan penelitian. 

Pendidikan adalah medan pertarungan ideologi yang menentukan masa depan sebuah komunitas. Jadi pendidikan itu sangatlah penting bagi kita semua manusia yang hidup. Pelajar tidak bisa dipisahkan dengan pendidikan, karena sejatinya pelajar itu adalah seorang yang sedang menuntut ilmu baik itu secara formal maupun non-formal. Adapun pelajar itu terbagi menjadi dua berdasarkan jenjang pendidikannya yaitu Siswa dan Mahasiswa. Siswa istilah bagi peserta didik pada jenjang pendidikan menengah pertama menengah atas dan mahasiswa merupakan istilah bagi peserta didik pada jenjang pendidikan tinggi yaitu Perguruan Tinggi ataupun Sekolah Tinggi.

Pelajar adalah harapan oleh siapapun yang membangun kepemimpinan masa depan. Merekalah yang ada dibalik revolusi peradapan dan darinya kita sandarkan harapan-harapan kehidupan yang lebih menjanjikan. Pelajar belum memiliki posisi tawar yang cukup memadai untuk menggambarkan kehidupan mereka sendiri, mereka masih sangat terpinggirkan secara sosial, ekonomi, maupun politik. Seperti yang sudah dikatakan tadi bahwa pelajar tidak bisa terlepas bahkan erat kaitanya dengan pendidikan, yang seharusnya pendidikan itu bersifat memotifasi dan mendorong kreatifitas pelajar untuk mampu menjadi sang penerus generasi Bangsa Indonesia. 

Akan tetapi pendidikan yang ada di Indonesia justru malah bertindak sebaliknya pendidikan yang saat ini dirasakan oleh pelajar adalah bagaikan sebuah penjara dan menjadi sebuah kata yang tidak enak di dengar. Sehingga motifasi dan dorongan pelajar itu semakin berkurang dan mengakibatkan kreatifitas mereka tidak mampu mereka kembangkan, tetapi malah sebaliknya yang terjadi karena suatu sistem pendidikan yang buruk kreatifitas mereka berbuah menjadi sebuah kenakalan remaja. Padahal seharunsya pelajar itu harus segera menyiapkan dirinya untuk menjadi penerus bangsa yang akan menggantikan kepemimpinan ke depannya. 

Contoh pendidikan di Indonesia yaitu seperti UN, UN disini tidak bisa dikatakan sebagai penentu kelulusan. Dan jika UN tidak bisa dihapuskan itu lebih baik jika UN itu dijadikan sebagai batas sampai dimanakah kemampuan para peserta didik di setiap masing-masing daerah. Dan tidak sampai disitu saja kita harus memperhatikan dan memberikan SDM yang baik dan berkualitas kepada daerah yang kita ketahui tingkat nilai UN peserta didik tersebut itu tergolong dalam kategori rendah bukan justru sebaliknya, seperti yang kita ketahui bahwa sekolah yang ada di perkotaan yang diberikan SDM yang berkualitas. 

Selain UN contoh lain yaitu adanya beberapa sistem pendidikan di Indonesia yang sangat merugikan pelajar yaitu teknik pengajaran yang terlalu monoton para siswa di paksa untuk menguasai seluruh bidang studi yang telah disepakati. Padahal kita ketahui bahwa semua orang mempunyai bakat-bakat yang berbeda-beda karena suatu sistem yang sangat maksa tersebut sehingga bakat dan kreatifitas pelajar itu akan terkurung karena tidak pernah di gali sejak dini sehingga kualitas pelajar yang ada di Indonesia dan di negara maju lainnya itu mempunyai perbedaan yang sangat besar. Itulah akibatnya jika suatu sistem pendidikan yang ada di Indonesia masih terdapat unsur kepentingan didalamnya . maka saya yakin generasi penerus ini tidak akan pernah menang dalam persoalan ilmu pengetahuan dan teknologi jika di bandingkan dengan negara maju.

Lalu apa yang salah dengan sistem pendidikan di Indonesia?

Manajemen sistem pendidikan di Indonesia tidak berubahnya dengan manajemen proyek secara umum, yang terdiri dari atas sub-sub seperti manajemen SDM, waktu, biaya, risiko dan lain-lain yang saling berkaitan. Berikut catatan yang perlu diperhatikan yang terkait dengan sistem pendidikan di Indonesia, seperti pendanaan, anggaran untuk pendidikan di Indonesia memang harus ditingkatkan akan tetapi hal tersebut masih yang sedang di terapkan di Indonesia dan harus terus ditingkatkan akan tetapi hal tersebut masih harus juga digunakan untuk hal-hal yang tepat seperti pendanaan BOS (Biaya Operasional Sekolah) yang sedang diterapkan cukup membantu untuk pelajar yang kurang mampu, selanjutnya adalah pengajaran Nilai sikap dan bukan pengejaran nilai raport. Dan yang terakhir adalah manajemen Pendidikan di Indonesia yang perlu dibenahi lagi. 

Jadi salah satu upaya yang bisa dijadikan starting point bagi upaya perbaikan dan pengembangan sistem pendidikan Indonesia adalah mengetahui kelemahan dan kelebihannya. Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan kaji banding dengan sistem negara lain yang lebih baik. Sehingga bisa menjadi gambaran kita, bagaimana kita bisa memperkuat yang menjadi kelebihan sistem pendidikan di Indonesia dan memperbaiki kekurangan yang ada.

Terimakasih semoga bermanfaat J J J

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun