Mohon tunggu...
Wardah Polem
Wardah Polem Mohon Tunggu... Freelancer - freelancer

Lulusan jurusan Biologi Universitas Sumatera Utara. Freelancer dibidang kepenulisan. Mencoba berdampak dan menebar manfaat bagi sesama.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mengubah Limbah Kaca Menjadi Hiasan

12 Oktober 2021   21:32 Diperbarui: 12 Oktober 2021   22:01 1959
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kreasi Lukisan dari Limbah Kaca 1 (Sumber: Dokumen pribadi)

Tentu kita sudah tak asing dengan berbagai macam limbah, bukan? Berbagai aktivitas yang kita lakukan sehari-hari seperti mandi, mencuci, buang air kecil atau besar dan berbagai aktivitas lainnya menghasilkan berbagai jenis limbah. Selain itu, berbagai barang pecah belah yang sering kita gunakan juga menghasilkan limbah.

Berbagai jenis limbah yang dihassilkan dari aktivitas rumah tangga ini memiliki dampak buruk bagi kelestarian lingkungan. Sebagian besar masyarakat tidak menyadari mengenai dampak dari limbah tersebut. Akibatnya, abai dalam proses penyaluran limbah. 

Seringkali, limbah yang dihasilkan dibuang ke alam bebas tanpa proses pengolahan terlebih dahulu. Hingga mengakibatkan dampak buruk yang berkepanjangan bagi lingkungan dan ekosistem.

Salah satu limbah yang seringkali kita abaikan yaitu limbah kaca. Limbah kaca biasanya berasal dari pecahan botol kaca, piring kaca, pecahan lembar kaca dan sebagainya. Berdasarkan data statistik dari Kementrian Negara Lingkungan Hidup Indonesia (KNLH) di tahun 2008 jumlah limbah kaca yang berasal dari 26 kota besar di Indonesia mencapai 0.7 ton per tahunnya. Jumlah yang cukup tinggi, bukan?

Daur ulang kaca merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi limbah dan juga polusi dari proses pembuatan kaca dari bahan bakunya. Daripada mengambil resiko untuk membuang limbah kaca yang berdampak buruk bagi lingkungan dan juga keselamatan orang lain, daur ulang kaca dapat dilakukan.

Daur ulang kaca dapat dilakukan dengan membawa pecahan kaca ke pabrik pengolahan lalu kaca dapat di ubah menjadi potongan yang lebih kecil lalu dicampur dengan bahan seperti soda abu dan pasir lalu dibentuk menjadi kaca yang baru. Terdapat cara lain untuk mendaur ulang kaca yaitu melakukan peleburan pada limbah kaca lalu kaca dapat dibentuk menjadi berbagai bentuk sesuai cetakan yang ada.

Proses daur ulang kaca ini tentu membutuhkan biaya yang tak sedikit dan effort yang cukup besar. Ternyata terdapat cara lain yang dapat dilakukan untuk mengolah limbah kaca yang terdapat di lingkungan kita. Salah satunya dengan membuat hiasan dari limbah kaca. Hiasan yang dibuat dapat beragam jenis, seperti membuat lukisan sesuai dengan kreativitas kita sendiri dari bahan limbah kaca.

Di daerah rumah saya terdapat banyak limbah kaca. Selain berasal dari rumah tangga, limbah kaca bersumber dari salah satu toko pemotongan kaca yang merupaka usaha keluarga kami. Limbah kaca yang bertumpuk ini membuat kami berpikiran untuk mengolah limbah kaca ini menjadi barang yang lebih bermanfaat.

Kami mencoba mengolah limbah kaca menjadi hiasan berupa lukisan. Lukisan ini dapat di pajang di beberapa tempat dirumah yang dapat mempercantik rumah atau lingkungan kita.

Selain itu, di masa pandemi ini, ketika kita dihimbau untuk terus berada dirumah, proses pembuatan lukisan dari limbah kaca ini dapat menjadi ajang penyaluran kreativitas kita dan juga dapat mengisi waktu luang yang kita punya.

Kreasi Lukisan dari Limbah Kaca 1 (Sumber: Dokumen pribadi)
Kreasi Lukisan dari Limbah Kaca 1 (Sumber: Dokumen pribadi)
Kreasi Lukisan dari Limbah Kaca 2 (Sumber: Dokumen pribadi)
Kreasi Lukisan dari Limbah Kaca 2 (Sumber: Dokumen pribadi)
Nah, teman-teman bisa mencoba menggunakan limbah kaca yang terdapat di rumah atau lingkungan. Limbah kaca tersebut bisa dibuat menjadi hiasan. Langkah kecil yang kita lakukan ini bisa ikut membantu mengolah limbah yang ada dilingkungan. Selamat mencoba ya teman-teman.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun