UPI Tetap Melaksanakan KKN di Masa Pandemi Covid-19

Dampak Pandemi Covid-19 yang melanda di seluruh negara termasuk Indonesia mengubah berbagai aspek kehidupan, terutama di bidang pendidikan dan ekonomi masyarakat. United Nation Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) menyebutkan bahwa pandemi Covid-19 mengancam 577.305.660 pelajar dari pendidikan pra-sekolah dasar hingga menengah atas dan 86.034.287 pelajar dari pendidikan tinggi di seluruh dunia (Pujiastuti, 2020). Begitu pula dengan perekonomian yang menurun dengan banyaknya Pengurangan Hak Kerja (PHK) bagi para pegawai di perusahaan/pabrik, pedagang kaki lima yang tidak bisa berjualan dengan normal, jasa ojek online tidak bisa beroperasi seperti biasa karena adanya aturan PPKM, dan sebagainya sehingga dengan adanya social distancing menyebabkan kurangnya mata pencaharian karena orderan yang menurun drastis.

Berdasarkan kondisi itu pada bidang pendidikan, kegiatan pendidikan harus tetap berjalan dalam keadaan apapun seperti biasanya karena pendidikan adalah proses yang tanpa akhir (education is the proses without end) yang dikemukakan  oleh John Dewey. Pada bidang ekonomi pun diperlukan kebijakan pemerintah dalam penanganan untuk memulihkan perekonomian masyarakat agar perekonomian masayarakat tetap membaik dan tidak terus terpuruk.

Berkaitan dengan hal tersebut, semua elemen masyarakat perlu bekerja sama dengan pemerintah untuk mencegah dan memulihkan dampak dari pandemi Covid-19. Perguruan tinggi yang berada di wilayah Jawa Barat yaitu Universitas Pendidikan Indonesia ikut berkontribusi dalam menaggulangi dampak yang ditimbulkan oleh Covid-19 khususnya terkait dengan bidang pendidikan dan ekonomi. Salah satu peran aktif dan kontribusi yang dilakukan Universitas Pendidikan Indonesia dalam upaya penanggulangan dampak yang ditimbulkan oleh Covid-19 yaitu melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik Membangun Desa melalui Bidang Pendidikan dan Ekonomi dalam Implementasi MBKM pada Masa Pandemi (KKN Tematik MDBPE-MBKM) yang dilakukan oleh mahasiswa.

Tema Kuliah Kerja Nyata Tematik Membangun Desa ini terdiri dari bidang pendidikan, peningkatan ekonomi masyarakat, dan rekognisi program MBKM dan puspresnas kemdikbudristek. Saya sebagai mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia dari jurusan Pendidikan Matematika dan salah satu peserta KKN Tematik memilih tema Membangun Desa Melalui Bidang Pendidikan yang dilaksanakan pada tanggal 1-30 Juli 2021.

Sasaran program KKN Tematik Membangun Desa melalui Bidang Pendidikan, yaitu berfokus pada guru, siswa, dan orang tua siswa. Saya telah melakukan sasaran kerjasama dengan SMP Negeri 6 Cimahi. Secara ringkas, program dan kegiatan KKN Tematik Membangun Desa melalui Bidang Pendidikan dalam Implementasi MBKM pada Masa Pandemi (KKN Tematik MDBPE-MBKM) meliputi
a. Penguatan pembelajaran daring untuk semua mata pelajaran yang di pilih pada salah satu jenjang pendidikan  
b. Pendampingan pembelajaran daring siswa  
c. Pendampingan orang tua dalam membimbing anak melalui pembelajaran daring, kursus dan PKBM  
d. Mendesain, membuat, melengkapi dan menggunakan media pembelajaran daring untuk sasaran program dan jenjang pendidikan yang telah ditentukan
e. Membantu administrasi guru secara daring  
f. Membuat video unggulan program penanggulangan dampak Covid-19 di bidang pendidikan
g. Membuat artikel untuk berita media cetak dan media online tentang program unggulan kegiatan penanggulangan dampak Covid-19 di bidang pendidikan  
h. Menghasilkan Surat Perjanjian Kerjasama (SPK) antara Desa/Kelurahan/Sekolah/Lembaga pendidikan dengan UPI  
i. Membuat artikel kajian tentang pelaksanaan dan hasil kegiatan KKN Tematik MDBPE-MBKM sesuai dengan bidang yang dipilih untuk dijadikan Book Chapter Pengabdian Kepada Masyarakat  

Kuliah Kerja Tematik menjadi sarana belajar yang tepat bagi mahasiswa. Melalui banyaknya rangkaian kegiatan dan program yang telah dilaksanakan, saya memperoleh berbagai manfaat diantaranya (1) melatih dalam memecahkan masalah pembangunan di lingkungan masyarakat terdekat, (2) melatih dalam menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya (IPTEKSBUD) yang diperoleh di bangku kuliah untuk diterapkan dalam pemecahan masalah yang ada di masyarakat, (3) melatih dan mengembangkan soft skills dan karakter mahasiswa, (4) melatih mahasiswa dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi suatu program di lingkungan dan masyarakat (5) melatih untuk memahami kondisi masyarakat baik di pedesaan maupun di perkotaan, sehingga mahasiswa memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap masyarakat yang memerlukan bantuan, (6) menyiapkan diri sebagai calon pemimpin bangsa yang berpihak kepada kejujuran, keadilan, kebenaran dan masyarakat miskin, dan (7) dapat menggali berbagai kondisi masyarakat sebagai feedback (umpan balik) bagi universitas dalam pengembangan Tridharma perguruan tinggi.

Walaupun saya dan mahasiswa lainnya melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata Tematik secara individual di lokasi sekitar tempat tinggal pada masa pandemi Covid-19, tidak menjadikan sebuah penghalang untuk tetap melaksanakan Kuliah Kerja Nyata. Dengan memanfaatkan media sosial atau media yang ada sesuai dengan protokoler penanganan pandemi Covid-19, mengatur perencanaan program, strategi, model, dan metoda pelaksanaan dapat mengembangkan program-program KKN Tematik yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat pada masa pandemi Covid-19 ini.  

Dengan demikian terjadinya pandemi Covid-19 tidak menjadi penghalang bagi mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia untuk tetap melaksanakan KKN. Diharapkan melalui Kuliah Kerja Nyata Tematik Membangun Desa melalui Bidang Pendidikan dan Ekonomi dalam Implementasi MBKM pada Masa Pandemi (KKN Tematik MDBPE-MBKM), maka mahasiswa dapat berperan aktif dalam kontribusi nyata khususnya untuk mengatasi masalah di bidang pendidikan yang saya lakukan. Melalui banyaknya hambatan, rintangan, dan langkah-langkah kecil yang nyata dalam memberikan edukasi mengenai upaya pencegahan dan penanggulangan dampak yang disebabkan oleh Covid-19 serta tetap memenuhi kebutuhan pendidikan sebagai proses tanpa akhir dalam kondisi apapun dan bagaimanapun, dapat terus berkembang dan berkelanjutan hingga memulihkan kondisi pendidikan di Indonesia.