Mohon tunggu...
Wardah Fajri
Wardah Fajri Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis Pengembara Penggerak Komunitas

Community Development -Founder/Creator- Social Media Strategist @wawaraji I www.wawaraji.com Bismillah. Menulis, berjejaring, mengharap berkah menjemput rejeki. Blogger yang menjajaki impian menulis buku sendiri, setelah sejak 2003 menjadi pewarta (media cetak&online), menulis apa saja tertarik dengan dunia perempuan, keluarga, pendidikan, kesehatan, film, musik, modest fashion/fashion muslim, lifestyle, kuliner dan wisata.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Hangatnya Kumpul Keluarga di Rumah Joglo, Bakiak Sampai Karaoke Semua Ada

27 Januari 2016   23:00 Diperbarui: 27 Januari 2016   23:05 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat waktunya makan, kami kumpul di pendopo dengan hidangan ala buffet disediakan sesuai pesanan. Sederhana saja menunya, ayam bakar, capcay, tempe goreng, teh panas untuk makan malam. Ganti menu keesokan siangnya, ikan, sayuran, lauk pendamping yang bikin kenyang. Saya menghitung, untuk urusan makan satu keluarga dianggarkan Rp 220.000 untuk dua kali makan utama. Liburan yang seru dan terjangkau bukan? Tak sampai Rp 700.000 per keluarga kami sudah bisa menginap dan makan kenyang.

Dengan anggaran utama yang tak terlalu besar, kami pun leluasa menambah menu favorit tambahan seperti jus buah, hingga aktivitas lainnya. Meski ada juga aktivitas yang bikin liburan makin seru tapi bebas biaya seperti kolam renang, permainan pukul bantal di atas kolam, tarik tambang,melukis, lapangan sepakbola yang sangat memadai untuk olahraga pagi, bahkan permainan tradisional lomba bakiak pun tersedia, saya tak menduganya untuk yang satu ini. Sementara aktivitas lainnya yang berbayar juga tersedia mulai paket outbond, flying fox, pemancingan.

Satu lagi hiburan perekat keluarga muda, karaoke, kakak dan keponakan saya memang hobi menyanyi dan kami tak menyia-nyiakan kesempatan sumbang suara ini. Tak berirama tak apa yang penting kebersamaannya. Satu setengah jam karaoke pun tak terasa kalau kami sudah cukup bersenang-senang dengan lagu lintas generasi dari lagu “Widuri”, lagu-lagu Bon Jovi hingga Bunga Citra Lestari juga musik kekinian pilihan keponakan anak kuliahan masa kini.

Berenang menjadi aktivitas favorit keluarga kami, apalagi punya kakak guru olahraga dan pengajar les renang, jadi lah seseruan di kolam renang sedikit disisipi ilmu renang. Anak perempuan saya pun makin semangat menggerakkan kaki dan tangannya, melihat semua kakak sepupunya asyik bermain air bersamanya.

Satu aktivitas yang bikin liburan makin hangat dengan gelak tawa adalah lomba bakiak. Sebenarnya tak sengaja kami ikut permainan ini, sambil menunggu giliran berenang kedua kalinya karena ada keluarga lain yang masih menguasai kolam renang. Sambil menunggu kami lomba bakiak yang bikin ngakak. Saya sih menonton saja sambil menyuapi si kecil makan. Sementara yang lain masih berusaha mengalahkan satu tim juara, tiga keponakan laki-laki dengan postur tinggi kurus yang membuat jalan bakiaknya terasa ringan dan selalu memenangkan pertandingan. Sementara tim lainnya bukan hanya sulit mengatur kekompakan langkah kaki dengan bakiaknya tapi juga kesusahan mengangkat kaki dan bakiak lantaran terkendala berat badan berlebihan. Sungguh menyenangkan melihat lomba permainan tradisional bakiak ini, sederhana namun cerianya bikin kami tak ingin berhenti tertawa.

Satu lagi aktivitas favorit keluarga kami, sepakbola. Maklum, keluarga besar kami didominasi laki-laki, saya sendiri adalah satu-satunya anak perempuan yang hidup dari tujuh bersaudara. Bukan hanya ayah ibu saya yang anaknya dominan berjenis kelamin laki-laki. Ini menurun sampai ke cucunya, dari Sembilan cucu, hanya tiga perempuan. Alhasil, begitu melihat lapangan bola hijau dengan latar pemandangan gunung Salak, sepagi apa pun itu kami turun ke lapangan tak sabar ingin merasakan rumput hijau yang masih berembun. Ketika para laki-laki bermain bola, kami para perempuan duduk di pinggir lapangan sambil bernyanyi lagu anak-anak karena ada anak batita, anak saya yang jadi pusat perhatiannya.

Ini sekadar cerita kehangatan kumpul keluarga kami, di tempat liburan  yang tak salah kami pilih, Kampoeng Wisata Rumah Joglo. Tak jauh dari Jakarta, dengan suasana harmonis perpaduan alam dan kayu, dengan aneka tumbuhan yang mengingatkan saya pada kampung Betawi dulu kala, saat saya masih belia. Ditambah lagi tersedianya aneka permainan tradisional yang terpelihara di samping fasilitas kekinian yang bikin anggota keluarga lintas generasi bisa merasa nyaman di tempat ini.

Mau ke Kampoeng Wisata Rumah Joglo? Coba saja hubungi nomor ini 0251-8620698 dan cari yang namanya Pak Dedi Hernawan, dia akan dengan santun melayani segala kebutuhan liburan keluarga Anda. Yang pasti, saya pribadi punya kesan mendalam, antara karena kami keluarga sederhana yang jarang liburan bersama atau karena kehangatan rumah kayu Rumah Joglo dengan sejuknya pemandangan alam membuat kami merasa nyaman dan tak ingin terburu-buru pulang.

 

 Seluruh foto dok. pribadi Wardah Fajri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun