Mohon tunggu...
Wardah Fajri
Wardah Fajri Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis Pengembara Penggerak Komunitas

Community Development -Founder/Creator- Social Media Strategist @wawaraji I www.wawaraji.com Bismillah. Menulis, berjejaring, mengharap berkah menjemput rejeki. Blogger yang menjajaki impian menulis buku sendiri, setelah sejak 2003 menjadi pewarta (media cetak&online), menulis apa saja tertarik dengan dunia perempuan, keluarga, pendidikan, kesehatan, film, musik, modest fashion/fashion muslim, lifestyle, kuliner dan wisata.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cerita Ibu: Kamis yang Selalu Punya Cerita Seru

24 Juli 2015   09:20 Diperbarui: 24 Juli 2015   09:20 1024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari Kamis, lagi-lagi, selalu ada yang istimewa di hari Kamis, harinya Dahayu.

Pada 28 Februari 2013, Dahayu lahir Kamis malam, setelah sebelumnya Ibu alami pendarahan hebat Kamis sore. Pada 1 Mei 2014, Day masuk Rumah Sakit di Kamis sore. Day dinyatakan aman untuk rawat jalan dan kembali ke rumah setelah tujuh hari di Rumah Sakit, tiba di rumah hari Kamis siang.

Kamis (12/6/2014), beda lagi ceritanya. Tidak lebih berat tapi tak juga mudah.

Hampir tiga minggu sudah si mbok belum juga datang dari kampung, Day. Awalnya rencana pulang seminggu, berlanjut sampai hari ini karena sakit. Duh, si mbok sakit menua atau kenapa ya, Day. Mau cari pengganti pengasuh anak enggak semudah itu. Day juga harus penyesuaian lagi. Ibu juga harus training lagi dari awal semua kebutuhan Day. Yaaah, kita bersabar aja yaa.

Day, peran asisten rumah tangga juga pengasuh untuk anak di bawah usia lima itu penting sekali. Ini kali kedua ibu merasakan betapa sulitnya menjadi ibu bekerja kalau enggak ada asisten di rumah. Maklum Day, nenek kakek dan mbah sudah sepuh, enggak mungkin dititipkan cucu dan merawat seharian apalagi beberapa hari. Harapan Ibu cuma dua om yang hebat dan penuh kasih tapi mereka juga punya tanggung jawab pekerjaan, Day, enggak bisa ditambah tugas mengasuh keponakan.

Day, ibu menulis ini bukan bermaksud cerita kalau kamu merepotkan. Jangan pernah sekali pun berpikir seperti itu. Ibu hanya mau cerita kalau Kamis kali ini sungguh istimewa, serupa dengan hari Kamis lainnya.

Ibu dan Ayah berbagi tugas dan peran, berkejaran dengan waktu, untuk bisa memenuhi kebutuhan utama Day, pengasuhan yang baik meski mungkin belum yang terbaik yaa.

Ibu harus liputan pagi, Ayah harus rapat guru di sekolah siang hari. Di rumah kita hanya bertiga. Ah, Day, membagi waktu itu bukan perkara mudah, apalagi hidup di ibukota dengan waktu banyak habis di jalanan.

Meski begitu, ini tantangan Day untuk keluarga kecil kita. Benar saja, kita bisa kok menjalaninya.

Day sudah bangunkan Ibu di waktu subuh sebenarnya tapi Day kembali tertidur, begitu pun Ibu yang belakangan merasa mudah lelah dan ikut tidur setiap kali menemani Day istirahat.

Ibu bangun lebih dulu dari Day dan Ayah tapi kurang pagi karena begitu banyak yang harus dilakukan. Begitu bangun tidur, yang pertama kali ibu pikirkan adalah menyiapkan makanan Day untuk seharian. Ibu bangunkan Ayah, untuk membeli nasi tim bayi. Maaf ya Day, nasi saja ibu harus beli. Ibu harus membagi waktu, dalam dua jam harus bisa menyelesaikan beberapa tanggung jawab ibu untuk Day juga untuk tempat ibu bekerja. Jadi, membeli nasi tim yang mudah-mudahan menyehatkan, ibu bisa memanfaatkan waktu untuk memasak sayur bayam untuk Day.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun