Dirumahkannya para pegawai pabrik ternyata memiliki dampak, yang paling terimbas adalah pegawai harian lepas, pasalnya selama ini mereka tidak mempunyai gaji tetap dan tak kunjung dijadikan pegawai inti.
Sebelumnya, sejumlah pegawai pabrik di salah satu perusahaan di Kota Bandung terpaksa dirumahkan sejak 25 Maret lalu, imbas dari semakin mewabahnya Virus Covid-19. Pihak pabrik beralasan, hal tersebut dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus dan sesuai dengan imbauan dari pemerintah.
"Kalau menurut sayamah, ini merugikan. Soalnya kan saya masih pekerja harian lepas, bukan pegawai inti yang gajinya tetap," ujar Asep, pegawai yang mengaku sudah bekerja selama 4 tahun di pabrik tersebut.
Beberapa hari sebelum diliburkan, pihak pabrik sudah mengumumkan lewat surat edaran kepada para pegawai perihal kebijakan ini dan berjanji akan memberikan insentif sebagai kompensasi. Selain itu, jika memungkinan pabrik dan toko akan kembali buka pada pertengahan April.
Namun demikian, belum jelas berapa besaran dan kapan insentif tersebut akan diberikan. "soal kompensasi udah pasti ada, soalnya udah di-briefing, soal kecil besarnya sih gak tau" kata Asep.
Ia dan pegawai lainnya hanya bisa berharap agar insentif yang dijanjikan segera disalurkan dan wabah ini segera berakhir, dengan itu produksi kembali normal. "saya mah kalau kerja ya dapet duit, kalo libur ya gak bakal punya," tungkas Asep menambahkan.
Penulis: Iwan Nuwansa
Dari UNIBI, Ilmu Komunikasi, IK2C
