Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bule di Bali Arogan? Tidak Semua, Masih Ada Bule yang Baik

16 Mei 2023   11:02 Diperbarui: 16 Mei 2023   11:07 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Viral bule di Bali berbagi kebaikan | foto: indozone.id

Kapan lalu viral aksi beberapa bule di Bali yang bersikap arogan di tempat publik. Di antaranya berkendara tidak memakai helm. Saat ditegur, malah memaki-maki petugas.

Aksi macam ini meresahkan dan tidak pantas. Pertama, mereka pendatang. Bagaimana bisa arogan pada warga asli di Bali?

Kedua, aturan global yang tidak dipatuhi. Tiap negara punya budaya berbeda, tapi pasti punya aturan global yang sama, yakni menghormati satu sama lain. Apalagi di Indonesia, di mana sopan santun dijunjung tinggi. Wisatawan mancanegara (wisman) ini tidak boleh sesukanya.

Betul para wisman ini menjadi salah satu penyumbang devisa di Indonesia. Tapi bangsa kita punya harga diri. Wisman tidak boleh arogan. Apalagi penduduk asli Bali terkenal sangat ramah.

Viral video di medsos, salah satunya di akun Instagram indozone.id seorang bule pria yang mengalami kesulitan dengan motornya. Ia mengaku, motornya kehabisan bensin. Ia meminta bantuan dari orang yang lewat.

Ada seorang ibu dengan sepedanya. Keduanya pun lalu berkenalan. “How are you,” kata si bule. Disambung seorang pria berkuncir yang membantu menerjemahkan, “Apa kabare?” “Becik-becik,” sahut ibu itu.

Nice to meet you, Samuel.” (Sambil menunjuk dada saat memperkenalkan diri) “Gusti,” balas ibu itu menyebutkan nama. Samuel menceritakan, motornya rusak dan tidak membawa dompet. Ibu Gusti ingin membantu dengan membelikan satu liter bensin.

Disodorkannya uang Rp10.000 rupiah. “Your gonna buy me petrol? Really?” Samuel masih tidak percaya. Tapi dari orang di dekatnya memberitahu bahwa harga 1 liter bensin adalah Rp12.000. (Nampaknya TKPnya ada di depan penjual bensin eceran) Maka Ibu Gusti memberikan Rp12.000 kepada Samuel.

Thank you,” ujar Samuel meski belum menerima uangnya. “Is this your pushbike?” Samuel beralih pada sepeda yang dibawa Ibu Gusti. “Ya,” kata Ibu Gusti.

Tell her, thank you for helping me.” Sang pria berkuncir menerjemahkan untuk Ibu Gusti. Setelah menerima uang tersebut, Samuel malah ingin mengembalikan pada Ibu Gusti. “No, it’s okay this is for you.” Ibu Gusti menggoyangkan telapak tangan, tanda bahwa uang itu memang ikhlas diberikan untuk Samuel. Samuel mengucapkan terima kasih, lalu memeluk ibu tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun