Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Pulih Bersama Pilihan

Presidensi G20 2022: Pulih Bersama dengan Gotong Royong

31 Juli 2022   23:21 Diperbarui: 31 Juli 2022   23:34 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia pemegang Presidensi G20 2022 | foto: IG/@jokowi via detik.com

Indonesia dapat berperan aktif dalam beberapa inisiatif di forum G20. Salah satunya Global Expenditure Support Fund (GESF), yakni dukungan terhadap negara berkembang untuk mengamankan anggaran nasional selama terjadi krisis.

Berikutnya Global Infrastruture Connectivity Alliance (GICA), mendukung konektivitas melalui kooperasi dan pertukaran pengetahuan. Inclusive Digital Economy Accelerator (IDEA HUB), forum berkumpulnya para startup unicorn di seluruh negara G20 untuk saling berbagi ide.

Menurut Prof. Dr. Catur Sugiyanto, M.A., Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM, menjadi pemimpin presidensi G20 berdampak untuk jangka pendek dan jangka panjang. Akan ada setidaknya 150 pertemuan sejak Desember tahun 2021, dengan KTT di Bali sebagai puncaknya pada bulan November 2022.

Banyaknya pertemuan ini akan berdampak pada perekonomian Indonesia. Kedatangan para tamu akan berpengaruh pada jumlah penggunaan kamar hotel, travel, dan event organizer lainnya. Meski begitu, dampak jangka panjang yang hendaknya dicapai Indonesia. Dipercaya menjadi presidensi G20 bakal memperlihatkan citra baik pemerintah Indonesia.

Kepercayaan ini berdampak positif terhadap kepercayaan dunia mengenai kestabilan ekonomi dan politik Indonesia. Ini penting untuk meyakinkan para investor, turis dan pihak-pihak lain yang berhubungan dengan Indonesia.

Menjadi presidensi G20 berarti menjadi leader dalam pembahasan berbagai isu/ masalah dunia saat ini. Dalam hal ini kepercayaan para pemimpin (kebanyakan para menteri) dalam membahas berbagai isu seperti perdagangan, investasi, pertanian, lingkungan, UMKM, dan isu lainnya yang dikaitkan dengan strategi yang dilakukan Indonesia untuk keluar dari dampak pandemi.

Di sinilah peluang kita untuk memasukkan nilai-nilai, norma atau kearifan lokal atau budaya yang kita junjung tinggi demi menaikkan pengaruh Indonesia dalam menyelesaikan berbagai permasalahan penting. Seperti dicontohkan presiden Jokowi yang mengambil inisiatif untuk mendamaikan dua negara yang berseteru, Rusia-Ukraina. Sejak awal, Indonesia tidak memihak dan bersikap netral.

Jokowi mewakili Indonesia ingin perang Uraina vs Rusia berakhir, supaya dampak negatif seperti keterbatasan stok bahan pangan bisa segera diatasi. Kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia juga hendak mengajak seluruh pemimpin dunia untuk menghidupkan kembali semangat kerja sama dan gotong royong. Hal ini sesuai amanat Pembukaan Undang-Undang untuk turut menjaga perdamaian dunia.

Presidensi G20 juga adalah sebuah kesempatan langka, di mana banyak ahli di dalam negeri secara serentak ikut mendukung penyelesaian-penyelesaian masalah internasional, baik langsung sebagai anggota, maupun kontributor dalam berbagai topik policy brief.

Seluruh elemen bangsa berharap Indonesia sukses memimpin presidensi G20. Kesuksesan ini tentu akan membuktikan bahwa Indonesia memang pantas menjadi pemimpin dunia dan berpeluang menjadi negara maju yang tangguh.

Referensi: 1, 2, 3, 4, 5, 6

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pulih Bersama Selengkapnya
Lihat Pulih Bersama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun