Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Tradisi Berpantun, dari Nasihat sampai Ajakan Hidup Sehat

28 Oktober 2021   22:16 Diperbarui: 4 November 2021   03:20 3416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Tradisi palang pintu yang siap berpantun. (Foto: via muda.kompas.id)

Poin 2, para murid boleh memilih jenis pantun yang akan dibuat. Kebanyakan membuat pantun nasihat. Disarankan membuat bagian isi lebih dulu, karena di sini letak makna pantun. Kalau kita sudah tahu mau menyampaikan apa, lebih mudah membuat sampirannya.

Contoh, aku memberikan suatu teks tentang gotong-royong. Aku berikan isinya sebagai berikut: Mari kita melakukan gotong-royong, Agar pekerjaan cepat selesai. 

Hayo, coba anda buat sampirannya. Bisa? Harusnya sampiran jadi lebih mudah, yakni Buah rujak buah kedondong, Makan siang menunya gulai.

Berikut ini beberapa pantun buatan muridku, yang niatnya aku arahkan mereka membuat pantun nasihat, malah ada ajakan untuk hidup sehat bernada jenaka.

Pantun tentang kerja bakti | dokumentasi pribadi
Pantun tentang kerja bakti | dokumentasi pribadi
Pantun tentang kerja bakti | dokumentasi pribadi
Pantun tentang kerja bakti | dokumentasi pribadi

Pantun tentang kesehatan | dokumentasi pribadi
Pantun tentang kesehatan | dokumentasi pribadi
Pantun tentang kesehatan | dokumentasi pribadi
Pantun tentang kesehatan | dokumentasi pribadi

 Pagi hari sarapan bubur, siangnya makan nasi jagung
Semoga anda terhibur, tak usah merasa tersinggung

Pantun tentang kesehatan | dokumentasi pribadi
Pantun tentang kesehatan | dokumentasi pribadi

Sebagai penutup, aku juga ingin berpantun. Kalau ada sumur di ladang, bolehlah kita menumpang mandi | Kalau ada umur panjang, bolehlah kita berpantun lagi. --KRAISWAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun