Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bukan Vaksin Apalagi Susu Beruang, Ini Senjata Ampuh Melawan Covid-19

5 Juli 2021   23:09 Diperbarui: 5 Juli 2021   23:36 1037
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bukan vaksin, apalagi susu beruang senjata ampuh melawan Covid-19 | sumber: KRAISWAN, screenshoot WA

Tak hanya itu, dukungan konkret mereka berikan dengan memesankan kamar untuk isoman, membelikan bahan makanan, minuman, obat, multivitamin dan makan tiga kali sehari.

Bahkan ibu mentorku menghubungi satgas Covid Jatim-Bali agar aku bisa konsultasi daring via WA. Ditanyakan gejalanya apa, apa yang dirasakan, apakah ada alergi pada makanan tertentu, sampai diberikan obat dan vitamin untuk mengurangi gejala sakit. Perhatian semacam itu menjadi senjata ampuh untuk memerangi si virus. Terima kasih ibu mentor dan rekan-rekan terkasih!

Ngeyel demi prokes

Ada kalanya sikap ngeyel itu diperlukan. Tapi ngeyel yang pakai akal dan hikmat.

Menyangkali virus Corona, mengabaikan protokol kesehatan, menolak divaksin, memaki nakes, menuduh rumah sakit meng-covid-kan, menuding pemerintah melakukan propaganda---tapi kalau ada bansos berdiri paling depan. Itu adalah contoh-contoh sikap ngeyel yang keliru, sesat pikir.

Yang "sebangsa" dengan pemilik pandangan di atas yakni mereka yang menganggap susu beruang, tabung oksigen dan benda-benda tertentu diyakini bisa mengalahkan virus. 

Mengutip unggahan WA teman, yang bisa menyembuhkan tubuh dari Covid-19 adalah imun dalam tubuh yang Tuhan ciptakan. Tak usah pusing dengan merek obat, atau multivitamin yang diberikan dokter. Jangan panik oleh info dari grup WA.

Ngeyel yang kumaksud adalah ngeyel bermartabat. Anda ditertawakan karena mamakai masker dan sering mencuci tangan pakai sabun. Anda dirundung karena habis divaksin badan pegal-pegal, demam dan jadi banyak makan. Padahal Anda sudah berkali disarankan agar menolak vaksin, biar gratis.

Tetap memakai masker meski di rumah | foto: KRAISWAN
Tetap memakai masker meski di rumah | foto: KRAISWAN

Anda dianggap cemen dan lebay karena menegakkan protokol kesehatan secara ketat. Dianggap penakut. Anda ditertawakan karena sudah susah payah menjaga prokes, akhirnya terpapar juga. (Nah, berarti virus ini nyata berbahaya, toh?) Bahkan pelakunya oleh orang terdekat, keluarga sendiri.

Selamat! Jika anda mengalami hal-hal itu, anda dalam posisi benar. Hati nurani dan akal sehat Anda masih bekerja. Anda tidak menyerah pada kebodohan dan kesesatan berpikir. Anda pejuang!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun