Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kebanyakan Orang Berkerumun di Pantai, Adakah Tempat Piknik yang Aman?

26 Mei 2021   10:48 Diperbarui: 26 Mei 2021   11:11 719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kerumunan di Pantai Menganti Jogja | foto: tangkapan layar WA/Yudi, olah gambar: KRAISWAN

Cukup lima menit dengan motor dari rumah, kami tiba di suatu tempat wisata. Tidak betulan wisata, karena tidak ada plang resmi, tidak ada SK dari dinas terkait. Hanya karena sering dikunjungi orang. Ada yang sekedar berfoto bersama teman, foto persiapan menikah maupun sekumpulan anak-anak lokal. Terletak di Pulutan, Kecamatan Sidorejo, Salatiga, Jawa Tengah.

Pohon Pengantin, begitu nama tempat ini diberi nama. Satu-satunya pohon di tengah sawah. Apa uniknya? Batangnya melengkung seperti orang membungkuk, bisa dipakai tempat duduk. Kalau waktunya pas, bisa dapat potret indah, perpaduan langit dan sinar matahari atau pantulan air sawah.

Pohon pengantin | foto: KRAISWAN
Pohon pengantin | foto: KRAISWAN

Kenapa disebut Pohon Pengantin? Dari beberapa sumber yang dibaca, tidak ada info akurat. Warga sekitar mengatakan, pohon itu sudah ada di sana sejak dulu, sejak mereka masih kecil. Ada juga yang mengatakan, karena pohon itu dijadikan tempat foto untuk calon pengantin, disebutlah Pohon Pengantin.

Kami datang di waktu yang pas. Pas sawahnya digenangi air. Jadilah cermin yang memberi pantulan hampir sempurna. Hari masih pagi, pencahayaan juga pas. Teduh, dan hangat. Beruntunglah kami datang kali ini.

Hamparan sawah dengan latar belakang Gunung Merbabu dan Telomoyo | foto: KRAISWAN
Hamparan sawah dengan latar belakang Gunung Merbabu dan Telomoyo | foto: KRAISWAN

Di seberangnya, dipisahkan jalan aspal kecil, terdapat hamparan sawah dengan latar belakang Gunung Merbabu dan Telomoyo. Meski langitnya sedang tidak bersih, siluet gunung masih terlihat. Kalau langitnya bersih, ditambah padinya sedang menghijau, wah, sempurna!

Baca juga: Pohon Manten, Saksi Mimpi "Trio P"

Sawah dan Kampoeng Rawa

Dengan menempuh sekitar 15 km, 30 menit dengan motor, kami mencapai suatu tempat makan. Menurut Google, tempat itu buka jam 09.00 WIB. Kami tiba jam 09 lebih. Loketnya memang sudah buka. Tapi di warung makannya belum. Lokasi ini merupakan kawasan wisata cukup luas, terdiri dari beberapa kios warung makan, penjual oleh-oleh, pendopo, sentra UKM unggulan, wahana perahu (selama pandemi masih ditutup) dan warung makan tadi.

Salah satu pemandangan Rawa Pening di Kampoeng Rawa | foto: KRAISWAN
Salah satu pemandangan Rawa Pening di Kampoeng Rawa | foto: KRAISWAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun