Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Apa dan Bagaimana Cara Membuat Soal AKM?

22 Maret 2021   23:53 Diperbarui: 27 April 2021   13:18 3803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apa itu Asesmen Kompetensi Minimum? | sumber: tangkapan layar pusmenjar.kemdikbud.go.id

Apakah AKM menggantikan UN? Apa bedanya AKM dan AN? Begitu isi kepala banyak orang tentang AKM, termasuk saya.

***

Senin pagi, 15/03 dalam brifing pagi kepala sekolah menunjuk saya (Yes! atau Yah...) mewakili sekolah guna mengikuti pelatihan pembuatan soal AKM. Kepala sekolah perlu menugaskan salah satu guru kelas V, salah satunya saya. Saya belajar meringkas petuah yang didapat selama pelatihan.

Dalam surat pelatihan dimulai pukul 07.00-14.30 WIB. Tapi jam 06.50 pintu aula masih tertutup. Peserta berdiri menunggu sekenanya. Kedua, ini masih pandemi, tapi diadakan kegiatan tatap muka lebih dari empat jam, ruangan berisi lima puluh orang (syukurnya selesai saat jam makan siang). Tiga, petugas pengecek suhu baru datang setelah separuh peserta masuk ruangan. (Meski suhu bukan indikator akurat terpapar virus atau tidak) Masih harus menunggu pembicara sekurangnya satu jam. Seperti biasa.

Setelah pembukaan, sambutan kabiddikdas, materi disampaikan. Pembicara pertama, Ibu Mahita Sari dari SMA N 3 Salatiga. Beliau sudah mendapat pelatihan seputar AKM, jadi sudah lebih dulu tahu. Di sinilah para peserta bakal ngangsu kawruh dari beliau.

AKM akan diberlakukan bulan September 2021 (diundur, mulanya Maret). Setidaknya ada satu semester kesempatan mensosialisasikan soal AKM pada orang tua dan murid. Diberlakukan tidak hanya bagi siswa, melainkan guru dan kepala sekolah. Sehingga hasil penilaian tidak hanya ditentukan oleh capaian murid, melainkan semua penghuni sekolah.

Tidak ada kisi-kisi dalam AKM, seperti halnya UN. Nantinya, bapak/ibu guru peserta pelatihan yang akan mengenalkan soal-soal AKM kepada para siswa. Jenjang SD akan diikuti tiga puluh siswa kelas V yang dipilih pemerintah pusat. (Peserta untuk jenjang SMP kelas VIII, SMA kelas XI). Hasilnya tidak ditentukan oleh individu, melainkan semua elemen dalam satuan pendidikan. Tujuannya yakni untuk meningkatkan mutu pengajaran. Kenapa dilakukan di jenjang tengah? Supaya masih bisa dilakukan perbaikan.

Survei Karakter (SK)---salah satu komponen AKM---dikerjakan oleh siswa, sedangkan Survei Lingkungan Belajar (SLB) oleh guru dan kepala sekolah. SLB ini tidak hanya mencakup aspek fisik, melainkan non-fisik. Apakah ada perilaku bullying di sekolah, misalnya. Mendikbud Nadiem Makariem berkomitmen menghapus praktik bullying (perundungan) di sekolah melalui Survei Karakter ini.

AKM mengharapkan siswa memiliki profil Pelajar Pancasila. Apa saja isinya? (Lihat gambar)

Profil Pelajar Pancasila | sumber: sdncipaganti007.sch.id
Profil Pelajar Pancasila | sumber: sdncipaganti007.sch.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun