Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Inspirasi APD Menyambut "New Normal"

3 Juni 2020   13:14 Diperbarui: 3 Juni 2020   13:16 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memakai mahkota di restoran burger, foto: Instagram/FactGlitch

Perangkat yang ditambahkan pada manusia---yang juga dimiliki binatang---adalah insting. Meski untuk alasan apa pun, manusia tak rela dipadankan dengan hewan. Dengan insting manusia mampu melakukan pertahanan diri jika ada ancaman, termasuk virus.

Kapan lalu twitter dimeriahkan dengan sebuah video seorang ibu paruh baya sedang mengantri di kasir pusat perbelanjaan. Ibu ini direkam netizen karena berpenampilan nyentrik. Bukan pakaian atau gaya rambut penyebabnya, melainkan sesuatu yang melintangi wajahnya. Bukan masker atau topeng, tapi botol air mineral yang "dikuliti" sedemikian rupa, dikaitkan tali dan dipasang pada wajah.

Ceritanya pakai APD, "gunting atas, gunting bawah trus di tengah, dipasang pas", jelasnya. Siapa yang tidak tertawa atas ulahnya, konyol tapi kreatif! Nah, usaha ibu tersebut juga menurut saya didorong oleh insting. Supaya tidak terkena "liur yang muncrat"---media penularan virus, disulaplah bekas botol air mineral jadi pelindung diri yang murah lagi mudah dibuat.

Rakyat diombang-ambingkan ketidaktahuan karena pemerintah tidak memberi kejelasan akan seperti apa dan bagaimana konsep "New Normal" ini. Demikian ungkap dosen fakultas ilmu komunikasi UI, Ade Armando dalam obrolan dengan Rosi (Kompas TV).

Lalu salahkah jika rakyat bergerak dewe-dewe? Tetap mudik meski dilarang. Berbondong-bondong belanja padahal diminta jaga jarak fisik. Menjejali bandara meski tak tugas dinas. Dan bisa jadi muncul bentuk-bentuk "kreatif" lain jika kebingungan mereka tak disambut jawab.

Saya pribadi percaya, presiden Jokowi sudah bekerja keras untuk menghentikan pandemi viirus. Komunikasinya kepada rakyat itu lho, masalahnya. Hanya informasi penambahan jumlah korban setiap sorenya yang disampaikan Pak Yuri. Ah, semoga "istana" segera melek atas keresahan rakyat.

Ngomong-ngomong tentang APD, saya berpikir demi menyambut "New Normal" rakyat kita yang kreatif, seperti ibu-ibu di atas, akan mencari cara melindungi diri meski di tengah ketidakjelasan. Berikut inspirasi yang mungkin bisa diterapkan.

Mahkota raksasa

Selain keharusan booking sebelum meyantap makanan di restoran/ kafe, meja yang disekat dengan akrilik atau kaca bening bisa jadi manifestasi "New Normal". Dari salah satu postingan akun di Instagram, pelanggan bisa makan burger dengan aman karena mereka diberi mahkota raksasa berdiameter satu meter. Mau makan enak di luar rumah meski di tengah pandemi, bisa!

Industri burger tersebut memakai frasa "king" sebagai merek, yang berarti raja. Wajar jika menyambut "New Normal" mereka memberi mahkota raksasa kepada pelanggan yang datang. Seandainya pedagang di pasar dan para pegawai diwajibkan memakai mahkota serupa, bakal solutif atau menambah kacau ya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun