Mohon tunggu...
wawan coret
wawan coret Mohon Tunggu... Guru - Sedang belajar menulis

Sebelum suka menulis, saya suka menggambar

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Opak Baturagung Tetap Bertahan

31 Januari 2020   08:41 Diperbarui: 31 Januari 2020   08:55 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Mahasiswa KKN UPGRIS

Semakin berubahnya suatu zaman, maka sektor lain cenderung berubah secara dinamis. Namun, ada hal yang kadang bisa bertahan diberbagai zaman, yaitu makanan. Sekarang ini, jenis produk makanan sangatlah banyak dan variatif. Teknik mengolahnyapun bermacam-macam.

Di desa Baturagung, terdapat makanan tradisional yang masih bertahan sampai sekarang. Teknik mengolahnya sedehana, namun makanan ini masih tetap diminati masyarakat, Opak namanya. Opak merupakan salah satu jenis kerupuk yang dibuat dari bahan dasar singkong tanpa pengawet dan diolah dengan cara tradisional.

Desa Baturagung terletak di Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan. Sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani. Sedangkan sebagian kecil lainnya bekerja sebagai buruh dan perajin makanan kecil. Sebagian perajin disini membuat produk pangan yang sudah jarang ditemui di pasaran, seperti rempeyek, emping jagung, kripik tempe, keripik pisang, dan opak.

Senin (27/1), mahasiswa KKN Universitas PGRI Semarang mengadakan kunjungan ke tempat pelaku usaha opak di Dusun Mintreng, Desa Baturagung. Para mahasiswa mendapat kesempatan untuk melihat secara langsung proses pembuatan opak mulai dari penggilingan singkong, pembuatan bumbu, mencampur semua bahan, mencetak adonan, proses pengeringan, menggoreng, hingga pengemasan.

Fitria Lutfiana, mahasiswa Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Keolahragaan (FPIPSKR) di Baturagung, Gubug mengatakan bahwa semua bahan yang digunakan dalam pembuatan opak merupakan hasil dari pertanian yang ada di desa setempat.

Sementara itu, Ibu Umi Kulsum sebagai pelaku usaha opak mengaku bangga atas kontribusi yang diberikan oleh mahasiswa KKN setempat. "Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada mas-mas dan mbak-mbak KKN yang sudah bersedia mendampingi proses pembuatan opak dari awal sampai akhir. Semoga dengan keikutsertaan kalian bisa menambah pengalaman."

Menurut mahasiswa KKN UPGRIS di Desa Baturagung sendiri, produksi opak merupakan salah satu peluang yang cukup menjanjikan, mengingat produsen makanan tradisional di zaman sekarang mulai menurun. 

Mungkin dengan adanya produsen opak ini akan membangkitkan masyarakat untuk lebih mengembangkan makanan-makanan tradisional dan memperkenalkan produk-produk lokal di mancanegara. Dengan harapan bahwa makanan tradisional dapat terus bertahan di tengah zaman yang semakin maju.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun