Mohon tunggu...
Wanda Latifah
Wanda Latifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Assalamualaikum kawan

be my self

Selanjutnya

Tutup

Nature

Perubahan Naik Turun Harga BBM di Indonesia

30 November 2021   00:08 Diperbarui: 30 November 2021   00:19 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bahan bakar  minyak (BBM) merupakan bahan yang penting bagi semua masyarkat baik dalam industri maupun transformasi. Pemerintah menaikan harga tersebut guna menekan defisit anggaran dan subsidi banyak dimanfaatkan golongan kaya dan dampak kemiskinan bagi kalangan bawah yang bergantung pada kenaikan harga BBM. 

Dari media sosial banyak berita adanya kenaikan harga BBM yang merupakan menjadi kebutuhan masyarkat yang sangat penting. Saat adanya pemberitaan dalam kebijakan tersebut mendapatkan banyak penolakan dari masyarakat menengah bawah. 

Salah satu elemen masyarakat yang menonjol dalam aksi penolakan kenaikan BBM adalah mahasiswa secara bergantian berunjuk rasa dalam menolak kebijakan tersebut. Management Analysis Journal, 2014.

Dampak kenaikan BBM terhadap kinerja pertanian Pada Perubahan perbaikan ekonomi pada masa pemerintahan Bpk. Ir. Susilo Bambang Yudhoyono banyak yang mengaharapkan itu terjadi. namun belum sepenuhnya dirasakan, bahkan pada tahun 2005, Ekonomi Indonesia masih naik turun setelah pemerintah menarik subsidi bahan bakar minyak (BBM). Dalam kebijakan menarik subsidi BBM telah berdampak pada kinerja sektor pertanian, pada petani dampak yang bersifat langsung, contoh dari peningkatan biaya opresional, karena BBM sebagai salah satu input produksi. Adapun dampak kebijaksanaan penghapusan subsidi BBM. Pemerintahan kembali menetapkan harga pembelian Pemerintahan (HPP) gabah yang telah dihasilkan oleh petani, Berharap dalam kegiatan produksi padi tetap menarik bagi petani.

Rencana Ir. Joko Widod terpilih menjadi presiden untuk menaikan harga BBM bersubsidi sebagai menekan defisit anggaran. Seorang tukang ojek  berasal dari kawasan kuningan, Jakarta Selatan mengaku pasrah atas hal tersebut.

"Saya pasrah saja. Mau demo seperti apapun kalau pemerintah bilang naik, ya pasti naik," ujar Yani, saat ditemui di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jaksel, Senin (1/9/2014). Pendapat itu dari Kompas.com yang ditulis oleh Abba Gabrilin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun