Mohon tunggu...
Wallsman Lamtota Nainggolan
Wallsman Lamtota Nainggolan Mohon Tunggu... Lainnya - Imajinasi

"Seseorang dicintai karena ia dicintai. Tak ada alasan yang dibutuhkan untuk mencintai". - Paulo Coelho, The Alchemist

Selanjutnya

Tutup

Politik

Apakah Ini Kartu Merah untuk Jokowi?

15 Desember 2018   12:01 Diperbarui: 15 Desember 2018   12:11 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada Dies Natalis yang ke 68 UI pada 5 Februari  2018 Acara tersebut dihadiri oleh para gurubesar, senat akademik, pimpinan, dosen, dan mahasiswa, serta undangan termasuk Presiden dan para menteri Kabinet Kerja. namun di akhir acara terjadi interupsi Zaadit Taqwa yang meniup pluit dan mengacung simbol kartu kuning di hadapan Presiden RI Joko Widodo

Dalam surat somasi ketua Ikatan Alumni Universitas Indonesia atau yang disingkat dengan Iluni UI menegaskan bahwa Iluni UI secara kelembagaan tidak akan dan tidak terlibat dalam politik praktis. Somasi tersebut disampaikan dan ditandatangani Arief Budhy Hardono  pada tanggal 12 Desember 2018.

Apakah ini kartu merah untuk Jokowi dari UI? Pertanyaan ini muncul karena Iluni UI sepertinya tidak memiliki pendirian yang sama pada pemilu  2014 lalu. Hal itu dapat dibuktikan dengan ketua Iluni UI yang melayangkan somasi kepada tim sukses pasangan calon presiden nomor urut 2 tersebut.

Somasi tersebut bertujuan untuk acara deklarasi yang bertajuk We Are Alumni For Jokowi, dalam acara tersebut mengundangn alumni UI, dan acara tersebut diselenggarakan di Plaza Senayan Gelora Bung Karno, pada awal tahun yang akan datang  tanggal 12 Januari 2019. Seperti yang yang dikutip dari temp.co, bawa surat undangan tersebut berlatar warna warna almamater UI yaitu warna  kuning, dengan wajah Jokowi yang terdapat pada sisi kiri undangan.

Masalah ini pun telah menjadi ssangat serius karena Ketua Iluni Ui tersebut mengancam bahwa apabila penyebaran undangan tersebut tidak meminta maaf kepada Iluni UI dan bila tuntutan tersebut  tidak digubris dalam waktu tiga hari dari hari dikirimnya somasi, maka Arief Budhy Hardono mengancam akan melaporkan kepada pihak yang berwajib.

Pemandandang ini tidak terlihat seperti pada pemilu 2014 lalu. Pada pemilu 2014 lalu dklarasi alumni untuk memberikan dukungan kepada jokowi berlangsung tanpa adanya somasi dari ketuan Iluni UI. Deklarasi tersebut berlangsung pada 1 Juni 2014 yang dihadiri oleh beberapa alumni senior seperti, Fadhli Idris, Prof. Thamrin Amal Tomagola, Prof. Paulus Wiratomo dan tim sukses jokowi Luhut Panjaitan serta Lius Sungkharisa.

" Kita melihat sosok Jokowi memiliki kompetensi dan sesaui dengan harapan alumnus UI", kata ketua acara panitia deklarasi alumni UI, pada 2014 silam.

Alumnus angkatan 1962 UI Fahmi Idris juga berpendapat bahwa pilihan untuk mendukung Jokowi-Jk didasari oleh optimisme dan kepemimpinan bangsa.

"memilih presiden itu memilih figur, kita lihat pak Jokowi  orangnya sederhana, dan berpidato apa adanya dengan memiliki visi yang kuat dalam kepemimipinannya.

Tidak hanya somasi yang didapatkan oleh tim sukses Jokowi pada 7 Desember 2018 lalu Komunitas Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI) telah membuat deklarasi untuk dukungan terhadap pasangan Parbowo-Sandi pada Pilpres 2019 mendatang di halaman Seknas Jalan Hos Cokrominoto, Menteng. Dukungan alumni tersebut tersebut adalah untuk mewujudkan perubahan yang nyata bagi rakyat Indonesia.

Apa yang terjadi dengan Iluni UI yang tidak lagi mendukung Jokowi sebagai presiden. Apakah presiden Jokowi tidak baik dalam membrantas korupsi dan melindungi KPK dari kriminalisasi yang dilakukan Polri sesuai dengan janji kampanyenya yang mendukung pembrantasan korupsi di Indonesia. Karena pada 24 Januari 2015 Massa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), Ikatan Alumni UI (Iluni UI) beserta pegiat anti korupsi melakukan aksi teatrikal bersih-bersih polisi korup, di Gedung KPK. Kegiatan ini bertujuan untuk mendesak Jokowi Selamatkan KPK.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun