Aku terbuang
sipa aku
mereka bilang aku anak jalanan
benar, aku anak jalanan
menjajaki jalan yang tak tau arahnya
melangkah hanyalah melangkah
sembari menunggu mereka
yang sudi memberi rasa ibahnya
1 rupiah pun pasti aku mau
sakit, remasan dari lambungku
masih belum ada, semuanya enggan
menatap pun tidak, hanya mengelak, jauh
kucoba jajaki ke arah timur kota ini
tetap saja, sama semuanya enggan
kutelah ludah, lihat mereka tertawa
sembari mengisi lambungnya
ingin kurampas! tapi dayaku tiada
aku hanyalah anak, penjaga pagi siang dan malam
menunggu sedikit rasa ibahÂ
atau mati oleh rasa lambungku yang menyiksa
iya, sepertinya itu lebih baik
aku menunggu itu, mati