Mohon tunggu...
Walmursalati Urfa
Walmursalati Urfa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Student at Padang state university

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Urgensi Ilmu Pendidikan dalam Mendukung Keberhasilan Proses Pembelajaran di Setiap Jenjang Pendidikan

25 Mei 2022   14:31 Diperbarui: 25 Mei 2022   14:37 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Abstrak
Pendidikan pada hakikatnya akan mencakup kegiatan mendidik, mengajar, dan melatih. Kegiatan tersebut kita laksanakan sebagai suatu usaha untuk mentransformasikan nilai-nilai. Maka dalam pelaksanaanya, kegiatan harus berjalan secara serempak dan terpadu, berkelanjutan, serta serasi dengan perkembangan anak didik serta lingkungan hidupnya dan berlangsung seumur hidup. Ilmu pendidikan menjadi salah satu yang sangat berperan dalam keberhasilan proses belajar disetiap jenjang, semakin banyak pendidikan yang berkualitas maka semakin tinggi kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu, ilmu pendidikan memiliki peran penting dalam melaksanakan proses pembelajaran, karena tidak hanya mengenai ilmu pengetahuan namun juga berkaitan dengan sikap dan tata ajar di semua usia dan jenjang baik di lingkungan formal maupun non-formal

Pendahuluan
Perkembangan ilmu pengetahuan dari zaman dahulu sampai saat ini sangat terasa sekali perubahannya, dibalik itu ada ilmu pendidikan yang juga memiliki hubungan erat dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Tanpa pendidikan kita tidak akan bisa semaju ini, dilihat dari 50 tahun yang lalu dimana pendidikan sangat minim sekali di indonesia. Keberhasilan proses pembelajaran pada jenjang pendidikan tidak terlepas dari ilmu pendidikan, semakin banyak pendidikan yang berkualitas maka semakin tinggi kemajuan suatu bangsa. Ilmu pendidikan berlaku disetiap aspek proses pembelajaran, tidak hanya mengenai pengetahuan namun juga mengenai perbuatan manusia, didik dan mendidik.

Pendidikan merupakan suatu proses yang mencakup tiga dimensi, individu, masyarakat atau komunitas nasional dari individu tersebut, dan seluruh kandungan realitas, baik material maupun spiritual yang memainkan peranan dalam menentukan sifat, nasib, bentuk manusia maupun masyarakat. Sasaran pendidikan adalah manusia.

Pendidikan bermaksud membantu peserta didik untuk menumbuh kembangkan potensi-potensi kemanusiaannya. Potensi kemanusiaan merupakan benih kemungkinan untuk menjadi manusia. Tugas mendidik hanya mungkin dilakukan dengan benar dan tepat tujuan, jika pendidik memiliki gambaran yang jelas tentang siapa manusia itu sebenarnya. Pemahaman pendidik terhadap sikap hakikat manusia akan membentuk peta tentang karateristik manusia. 

Peta ini akan menjadi landasan serta memberi acuan bagi pendidik dalam bersikap, menyusun strategi, metode, dan teknik, serta memilih pendekatan dan orientasi dalam merancang dan melaksanakan komunikasi didalam interaksi edukatif.

Orang Romawi melihat pendidikan sebagai educare, yaitu mengeluarkan dan menuntun, tindakan merealisasikan potensi anak yang dibawa waktu dilahirkan di dunia. Bangsa Jerman melihat pendidikan sebagai Erziehung yang setara dengan educare, yakni: membangkitkan kekuatan terpendam atau mengaktifkan kekuatan atau potensi anak. Dalam bahasa Jawa, pendidikan berarti panggulawentah(pengolahan), mengolah, mengubah kejiwaan, mematangkan perasaan, pikiran, kemauan dan watak, mengubah kepribadian sang anak. Dari pengertian-pengertian dan analisis yang ada maka bisa disimpulkan bahwa pendidikan adalah upaya menuntun anak sejak lahir untuk mencapai kedewasaan jasmani dan rohani, dalam interaksi alam beserta lingkungannya

Pembahasan
Urgensi jika dilihat dari bahasa Latin "urgere" yaitu (kata kerja) yang berarti mendorong. Jika dilihat dari bahasa Inggris bernama "urgent" (kata sifat) dan dalam bahasa Indonesia "urgensi" (kata benda). Istilah urgensi merujuk pada sesuatu yang mendorong kita, yang memaksa kita untuk diselesaikan.Dengan demikian mengandaikan ada suatu masalah dan harus segera ditindaklanjuti.1Urgensi yaitu kata dasar dari "urgen" mendapat akhiran "i" yang berarti sesuatu yang jadi bagian atau yang memegang pimpinan yang terutama atau unsur yang penting

Ilmu pendidikan dapat dilihat dalam perspektif teori dan praktik. Dalam perspektif teori, kata pendidikan diambil dari bahasa Yunani 'paedagogiek' yang berarti ilmu menuntun anak, dan 'paedagogia' yang berarti pergaulan dengan anak-anak, sedangkan orang yang menuntun anak disebut 'paedagog'. Bangsa Romawi melihat pendidikan sebagai 'educare' yang berarti mengeluarkan dan menuntun, tindakan merealisasikan potensi anak yang dibawa pada waktu dilahirkan di dunia. Bangsa Jerman melihat pendidikan sebagai 'Erziehung' yang semakna dengan 'educare', yakni membangkitkan kekuatan terpendam, atau mengaktifkan kekuatan/potensi anak. Dalam bahasa Inggris istilah pendidikan dikenal sebagai 'education' (kata benda), dan 'educate' (kata kerja) yang berarti mendidik.

Dalam Kamus Bahasa Inggris, Oxford Learner's Pocket Dictionary, kata pendidikan diartikan sebagai pelatihan dan pembelajaran (education is training and instruction), sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui proses pengajaran dan pelatihan. Orang Jawa mengenal istilah 'gulowentah' yang berarti pengolahan, penjagaan, dan pengasuhan baik fisik maupun kejiwaan anak.

Para ahli pendidikan lain, seperti Crow & Crow (Rohman, 2009) berpendapat bahwa pendidikan adalah suatu proses yang berisi berbagai macam kegiatan yang cocok dagi individu untuk kehidupan sosialnya dan membantu meneruskan adat dan budaya serta kelembagaan sosial dari generasi ke generasi.
Untuk mencapai keberhasilan pendidikan, maka disiplin belajar siswa sangat penting untuk diperhatikan. Keberhasilan pendidikan merupakan tanggung jawab semua pihak baik itu pemerintah, keluarga, masyarakat, maupun anak didik itu sendiri.

Pendidikan itu sendiri dapat diperoleh melalui pendidikan formal (Sekolah) pendidikan in formal atau keluarga dan pendidikan non formal (masyarakat). Tidak terlepas dari keberhasilan seorang pendidik, mencapai keberhasilan pendidikan berkaitan erat dengan seorang pendidik. Dalam proses belajar mengajar, guru memiliki tanggungjawab untuk mendorong, membimbing dan memberi fasilitas serta memotivasi anak didiknya. Segala kebutuhan dari luar dan dalam harus cukup dipenuhi oleh pendidik. Di dalam sekolah, guru harus mampu memberikan pelajaran yang dapat membangun potensi peserta didik, memberikan pemahaman serta acuan untuk masa depan .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun