Mohon tunggu...
Walentina Waluyanti
Walentina Waluyanti Mohon Tunggu... Penulis - Menulis dan berani mempertanggungjawabkan tulisan adalah kehormatan.

Penulis. Bermukim di Belanda. Website: Walentina Waluyanti ~~~~ Email: walentina.waluyanti@upcmail.nl ~~~ Youtube channel: Kiki's Mom

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kompasiana Hub Hapus Mitos Ajang Penulis Amatiran

23 Desember 2021   21:43 Diperbarui: 29 Desember 2021   15:19 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah membaca tulisan COO Kompasiana, Nurulloh tentang Kompasiana Hub, umumnya Kompasianer merasa bersyukur. (Baca tulisan : Saatnya Kompasianer Perluas Jangkauan dan Wujudkan Mimpi Bergabung di KG Media). 

Begitu juga saya. Bisa dirasakan adanya kesungguhan dan kerja keras dari pengelola untuk mencari terobosan-terobosan agar Kompasiana bisa terus berkembang.

Dan saya sebagai pengguna Kompasiana merasa perlu untuk mengapresiasi usaha-usaha ini. Ini mengingat tidak mudah mencari konsep yang tepat untuk mengelola platform yang berisi orang-orang dengan berbagai macam karakter dengan harapan dan keinginannya masing-masing.

Tapi toh Kompasiana terus berusaha untuk mengatasi tantangan-tantangan yang ada. Ini harus kita hargai.

Saya melihat bahwa "Kompasiana Hub" adalah solusi yang cukup adil untuk mengakomodasi harapan-harapan Kompasianer. Siapapun itu, pasti mengakui kita tidak mungkin bisa memuaskan semua pihak.

Di balik sebuah kebijakan, selalu ada pihak yang merasa lebih diuntungkan atau lebih dirugikan dari yang lainnya.

Tetapi setelah saya baca tulisan Mas Nurulloh, kebijakan ini sudah cukup objektif dan cukup adil sebagai jalan tengah.

Bukan hanya anak muda, untuk generasi yang lebih tua pun tidak ditutup jalannya untuk bisa tetap berkembang di Kompasiana.

Untuk Kompasianer muda dan berbakat, dapat menemukan harapannya di program "talent pool". Bagi anak muda berbakat, mereka punya harapan untuk berkarir di KG Media. Ini logis, mengingat anak muda masih butuh jalan untuk membangun masa depan.

Bukan berarti generasi tua tidak perlu punya masa depan. Hehehe...Tetapi masa-masa meniti jalan membangun karir, fase ini telah dilewati oleh generasi yang lebih tua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun