Mohon tunggu...
Walentina Waluyanti
Walentina Waluyanti Mohon Tunggu... Penulis - Menulis dan berani mempertanggungjawabkan tulisan adalah kehormatan.

Penulis. Bermukim di Belanda. Website: Walentina Waluyanti ~~~~ Email: walentina.waluyanti@upcmail.nl ~~~ Youtube channel: Kiki's Mom

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Influencer Milenial dan Influencer Nasionalis

20 Mei 2021   07:06 Diperbarui: 22 Mei 2021   11:35 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Pendiri Organisasi Budi Utomo (kemdikbud.go.id)

Foto: Kegiatan Budi Utomo (Kompas.com)
Foto: Kegiatan Budi Utomo (Kompas.com)
Meskipun demikian, Budi Utomo tetap dianggap pionir bagi berdirinya pergerakan nasionalisme yang terorganisasi. Organisasi Budi Utomo ini kemudian memudar, setelah kemunculan Indische Partij, kemudian Sarekat Islam.

Setelah pamor Sarekat Islam mulai memudar, muncullah pemimpin-pemimpin muda berikutnya, di antaranya Sukarno. Melalui agitasi dan propaganda di dalam pidato-pidatonya, Sukarno berdiri di garda terdepan sebagai influencer untuk memberi pendidikan politik kepada rakyat yang ketika itu sebagian besar buta huruf.

Para pendiri Budi Utomo, Indische Partij, Sarekat Islam, Sukarno, para tokoh kebangsaan lainnya, bisa disebut sebagai agen perubahan.

Mereka adalah influencer dan agen perubahan yang membawa perubahan sosial. Yang membedakan dengan influencer masa kini, yaitu para influencer nasionalis ini dilandasi oleh tujuan non-materi. Dengan modal idealisme kebangsaan, yang mereka cita-citakan hanya satu. Yaitu kemerdekaan. 

Dalam konteks kekinian, tentunya generasi milenial menghadapi tantangan yang berbeda. Mereka tidak lagi seperti influencer awal abad ke-20  yang sama sekali bermotif non-materi dalam pergerakannya.

Sekarang ini generasi milenial hidup dalam tantangan yang sedang tren. Yaitu  menjadi generasi yang tidak membebani negara sebagai pencari kerja. Generasi milenial menjadi influencer, adalah salah satu tren berwirausaha dengan memanfaatkan teknologi.

Generasi milenial diharapkan mampu hidup berdampingan dengan teknologi. Dan dengan teknologi ini mereka bisa menciptakan lapangan kerja sendiri.

Meskipun tantangan generasi zaman dahulu berbeda dengan generasi milenial, namun satu hal yang tetap aktual hingga kini, yaitu prinsip kemandirian.

Pada zaman dimulainya kebangkitan nasional 1908 hingga revolusi kemerdekaan, para generasi muda secara mandiri bisa mewujudkan revolusi kemerdekaan. 

Sekarang generasi milenial dihadapkan pada revolusi kekinian, yaitu mampu memanfaatkan dan menghadapi perubahan teknologi untuk meraih cita-citanya secara mandiri. ***

(Penulis: Walentina Waluyanti)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun