Mohon tunggu...
Walentina Waluyanti
Walentina Waluyanti Mohon Tunggu... Penulis - Menulis dan berani mempertanggungjawabkan tulisan adalah kehormatan.

Penulis. Bermukim di Belanda. Website: Walentina Waluyanti ~~~~ Email: walentina.waluyanti@upcmail.nl ~~~ Youtube channel: Kiki's Mom

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Buddha Mania di Belanda

15 Mei 2021   11:04 Diperbarui: 19 Mei 2021   14:13 1367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Patung Buddha dijual di toko tanaman di Belanda-dokpri

Namun, lanjut Paul van der Velde, "Yang menjadi masalah adalah ketika orang-orang itu mengatakan inilah yang dilakukan umat Buddha. Kalau ini yang terjadi, saya merasa wajib campur tangan dalam hal ini. 

Karena mereka memproyeksikan keyakinan salah mereka tentang Asia, dan ini sering terjadi. Buddha bukanlah agama anti stress seperti yang selama ini dikehendaki oleh Barat. Umat Buddha tidak bermeditasi untuk menghilangkan kelelahan. Meditasi adalah bagian dari jalan spiritual..." (Klik sumber).

Foto: Patung Buddha di toko tanaman di Belanda-dokpri
Foto: Patung Buddha di toko tanaman di Belanda-dokpri
Bagaimanakah reaksi dari pihak agama Buddha tentang tren Buddha-mania ini? Seorang tokoh Buddha dari organisasi World Fellowship of Buddhists (WFB) di Thailand, Pornchai Pinyapong memberi komentarnya. 

Menurutnya, patung Buddha bukanlah patung dekoratif. Namun kalau ada orang-orang yang tidak religius ingin memajang Buddha di kebun mereka, ini boleh saja. Tetapi hendaknya memperlakukan patung Buddha itu dengan hormat. (Klik sumber). 

Sebagian besar patung Buddha yang beredar di Belanda datang dari seorang importir patung Buddha, bernama Henk de Groot dari Zoetermeer. Menarik menyimak pendapatnya saat ditanya tentang ketertarikan orang-orang Belanda pada nilai spritual dari patung Buddha, sebagaimana dikutip dari sini.

De Groot tidak setuju pada pendapat bahwa orang-orang Belanda menyukai patung Buddha karena nilai spritualnya. Katanya, "Saya hanya berpikir itu adalah patung bagus yang diinginkan orang untuk dipajang di rumahnya. Kalau saya ditanya untuk apa patung-patung Buddha itu, maka dengan jujur saya jawab, saya tidak tahu."

Jawaban jujur Henk de Groot di atas, mungkinkah merupakan refleksi dari kegemaran orang Belanda terhadap patung Buddha? Mereka suka patung Buddha, hanya karena suka.

Buat orang-orang yang tidak religius, bisa jadi mereka tidak begitu memusingkan soal nilai-nilai spritual. Sepanjang itu dipandang punya nilai estetika, ditambah memberi nuansa dan atmosfir seperti yang diinginkan untuk rumah mereka.... maka patung Buddha pun menjadi pilihan.

Yang jelas, setiap orang, religius maupun non-religius, selalu memerlukan kedamaian dan ketenangan. Dan mungkin tanpa disadari, orang dapat menemukan ini dalam agama, bahkan meski hanya melalui sesuatu yang simbolis seperti sebuah patung! ***

(Penulis: Walentina Waluyanti)

Catatan penulis:

  • Video yang menyertai tulisan ini memberi ilustrasi trend "Buddha-mania" di Belanda. Dan dalam rangka memperingati International Day of Families 15 Mei 2021, pada video juga diselipkan resep yang bisa digunakan untuk mengolah kreativitas bersama keluarga. Yaitu resep dan cara membuat kue mentega kering yang praktis dan mudah, cocok dibuat bersama anak-anak.
  • Tulisan di atas disertai sumber dan data yang bisa langsung diklik di dalam tulisan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun