Mohon tunggu...
Walentina Waluyanti
Walentina Waluyanti Mohon Tunggu... Penulis - Menulis dan berani mempertanggungjawabkan tulisan adalah kehormatan.

Penulis. Bermukim di Belanda. Website: Walentina Waluyanti ~~~~ Email: walentina.waluyanti@upcmail.nl ~~~ Youtube channel: Kiki's Mom

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Buddha Mania di Belanda

15 Mei 2021   11:04 Diperbarui: 19 Mei 2021   14:13 1367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Patung Buddha dijual di toko tanaman di Belanda-dokpri

Ietsisme bisa saja menghinggapi mereka yang secara kultural teridentifikasi dan menyebut dirinya beragama, entah Kristen atau agama lainnya, namun mereka tidak percaya pada ajaran dan dogma dari agama tersebut. Maka konteks "Tuhan sudah mati" yang disebut oleh Nietzsche masih tetap relevan untuk menggambarkan fenomena ini.   

Ketika pertama kali datang ke Belanda puluhan tahun lalu, masih muda usia, saya heran melihat dekorasi Natal orang Belanda. Tadinya saya membayangkan umumnya orang Belanda adalah pemeluk Kristen. 

Sehingga dekorasi Natalnya setidaknya sama dengan dekorasi Natal umat Kristiani di Indonesia. Misalnya ada miniatur Natal seperti figur Maria, Yosef, bayi Yesus di palungan, para gembala dan tiga orang Majus.

Tetapi hampir di setiap rumah yang saya lihat di Belanda, jarang sekali memajang figur-figur religi tadi. Mereka memang memajang pohon Natal, biasanya disertai kerlap-kerlip lampu dan miniatur kota Natal. 

Tapi jarang sekali, nyaris tak ada yang memajang patung Maria, Yosef, bayi Yesus sebagai pajangan Natal di rumahnya. Ini adalah fakta yang saya lihat, yang umumnya terjadi di Belanda.

Foto: Salah satu rumah di Belanda, tampak ada pajangan patung Buddha di halaman depan rumahnya-dokpri
Foto: Salah satu rumah di Belanda, tampak ada pajangan patung Buddha di halaman depan rumahnya-dokpri
Malah yang mengherankan, beberapa tahun terakhir ini, mulai muncul fenomena orang-orang Belanda menggemari patung Buddha untuk dipajang di rumah ataupun di kebun mereka. Inikah gejala timbulnya "Buddha mania" di Belanda?

Buddha-Mania di Belanda

Kalau berkunjung ke pusat-pusat penjualan tanaman di Belanda, kita akan melihat begitu banyak aneka patung Buddha yang dijual. Patung Buddha seharusnya adalah patung religi. Tetapi dijual di toko tanaman. Apa hubungannya patung Buddha dengan toko tanaman?

Kalau patung Buddha itu adalah patung religi, mengapa yang dijual di toko-toko tanaman hanya patung Buddha saja? Mengapa bukan patung Maria atau patung Yesus misalnya?  

Tren patung Budha di Belanda, bahkan bisa dikatakan sudah menyingkirkan kepopuleran hiasan patung kabouter (orang-orang katai/kerdil) di antara bunga dan tanaman di kebun.

Padahal menghias kebun dengan patung orang katai atau patung kabouter di Belanda, adalah tradisi tua yang sudah dilakukan turun-temurun. Apa yang membuat tradisi ini menjadi terkikis dan tiba-tiba tergantikan oleh patung Buddha? 

Sebagai catatan, kabouter atau orang katai/kerdil, di dalam mitologi Eropa adalah jenis bangsa peri jantan, tubuhnya berukuran kecil. Kabouter ini biasa kita dengar melalui dongeng-dongeng klasik di Eropa di antaranya kisah Putri Salju.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun