Masih tetap ditutup karena corona. Begitulah nasib Taman Keukenhof, taman bunga terbesar di Belanda dan salah satu taman bunga terbesar di dunia.
Masih untung saya masih bisa jalan-jalan ke Pulau Tulip di kota Zeewolde, Provinsi Flevoland, Belanda. Pulau Tulip ini cukup menawan, menampilkan keindahan bunga tulip dalam aneka warna.
Pada musim semi ini, bunga-bunga tulip memang mulai bermekaran di Belanda. Dan Pulau Tulip adalah tempat yang cocok untuk melihat aneka warna-warni bunga tulip itu. Pulau tulip ini adalah pulau kecil, pulau buatan. Sesuai namanya, pulau ini kalau dilihat dari udara bentuk pulaunya seperti bunga tulip.
Meskipun Belanda dikenal sebagai negeri tulip, tapi awalnya bunga tulip berasal dari Kazakhstan, Asia Tengah yang pada abad ke-16 adalah koloni Kesultanan Turki.  Sejarah awal tulip hingga sampai ke Belanda cukup menarik ditelusuri (dikutip dari  SUMBER INI).
Dari Kazakhstan, karena keindahannya bunga tulip ini kemudian dibawa ke Turki. Pada periode itu, Konstatinopel (sekarang Istanbul) adalah salah satu pusat kebudayaan dan perdagangan yang penting di dunia. Ketika itu keindahan bunga tulip di taman-taman di Istanbul, sangat menarik perhatian.
Eropa memberi nama "tulip" yang berasal dari kata tulband, artinya sorban. Sebab kelopak bunga tulip ini dianggap menyerupai bentuk sorban.
Kepopuleran bunga tulip ini akhirnya membawa bunga tulip sampai ke Belanda. Tahun 1593 bunga tulip untuk pertama kali ditanam di Belanda, di kebun botani Hortus oleh Profesor Carolus Clusius dari Universitas Leiden.
Akhirnya justru Belanda yang mendapat julukan sebagai negeri tulip. Ini karena sejak abad ke-16, Belanda yang paling berhasil membudidayakan tulip menjadi berbagai varietas. Juga Belanda telah berabad-abad mampu mengekspor tulip ke berbagai negara secara besar-besaran.
