Mohon tunggu...
Memories
Memories Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - Hanya orang biasa yang tidak berarti apa apa

Mengagumi perjalanan hidup seseorang memberikanku banyak inspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kita

10 Agustus 2019   20:09 Diperbarui: 10 Agustus 2019   20:17 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berawal dari sebuah cerita rasa itu ada, tersimpan dalam kalbu terdalam bahkan angin pun tak mampu menyentuhnya.

Memaknai arti kita dalam setiap alunan nafas.

Kita, adalah rasa yang benar diwaktu yang salah

Hanya menyatukan rindu diruang hampa tak bertuan

Menenun angan sambil berhayal menjadi selembar kisah masa depan

Bukan cinta yang keliru, kitalah yang membutakan diri dari ketentuan Tuhan

Tak mampu tangan ini membalik takdir yang sedang berjalan.

Doa-doa panjang mengisi kehausan batin yang ingin meneguk secangkir pahit kasih sayang.

Jika kau merindukan ak, benamkanlah wajahmu disujud sunyimu, disitulah nafas kita bertemu dalam luasnya ketaatan pada Sang Illah.

Lukisan Sang Maha Agung telah memisahkan raga, namun cinta tetap mengalir di arus yang sama.

Beiringan dalam irama alam yang kita sendiri tak mampu mendengar namun bisa saling merasa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun