Mohon tunggu...
wajihanzahratisa
wajihanzahratisa Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswi

saya adalah mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Kalimantan Timur. saya berkuliah di Universitas Mulawarman

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Penggunaan Bahasa Generasi Z dan Generasi Alpha Serta Dampak yang Ditimbulkan bagi identitas Bangsa Indonesia

29 November 2024   16:14 Diperbarui: 29 November 2024   15:32 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto perbedaan generasi z dan generasi alpha (sumber foto : https://www.stndigital.com/blog/gen-alpha-vs-gen-z/ )

Manusia menggunakan sistem lambang untuk berkomunikasi, bersosialisasi, dan sebagai tanda pengenal diri. Bahasa yang mudah dipahami sangat dibutuhkan oleh semua orang karena kita adalah makhluk sosial yang sering berinteraksi satu sama lain. Meskipun budaya dan bahasa Indonesia sangatlah beragam, keragaman ini dapat menyulitkan komunikasi antar orang di berbagai wilayah. Oleh karena itu, bahasa Indonesia diciptakan untuk menyatukan suku, ras, dan budaya. Bahasa pun mengalami evolusi seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi. lalu bagaimana dampak yang akan terjadi terhadap identitas bangsa kita?

Kita pasti mengenal adanya dua generasi yang saat ini sering kali menjadi perbincangan hangat di media sosial tidak lain yaitu Generasi Z dan Generasi Alpha yang pastinya terdapat perbedaan yang substansial antara kedua generasi tersebut.. Generasi Z berasal dari tahun 1997--2012, Generasi Z biasanya memiliki konsepsi yang sangat terbuka tentang kesehatan mental, dan mereka adalah generasi yang sangat dihargai karena kecintaan mereka pada teknologi dan arti modernisasi. Generasi Z khususnya di Indonesia lahir di tengah-tengah krisis ekonomi yang parah, sehingga orang tua menghadapi tantangan khusus untuk mengembangkan generasi pascamilenial di masa sulit ini. Selain itu, kecemasan yang dialami orang tua tanpa disadari memengaruhi karakter Generasi Z. Generasi Z lebih terlindungi karena mereka tumbuh pada masa resesi, sehingga mereka sering merasa gugup ketika keadaan tidak berjalan sesuai keinginan. Pada dasarnya, Generasi Z adalah generasi unik yang memiliki banyak potensi.

Tentunya bahasa yang Generasi Z gunakan sangatlah unik, termasuk penggunaan singkatan dan akronim, seperti kata "BTW" (By The Way) yang berarti omong-omong, dan "LOL" (Laugh Out Loud) yang artinya tertawa terbahak bahak. Generasi Z lebih sensitif terhadap masalah sosial, mereka menggunakan bahasa yang tidak diskriminatif, lebih menghargai orang lain, dan lebih mampu merangkul sesama. Generasi Z juga sering menggabungkan bahasa ibu dan bahasa asing mereka.

Sedangkan Generasi Alpha lahir di era digital yaitu berkisar dari tahun 2010--2024, Generasi Alpha memiliki ciri dan identitas unik yang menandai diri mereka pula. Media sosial dari berbagai platform seperti Instagram, YouTube dan Tiktok sangat memengaruhi bahasa yang digunakan. Mereka sering mengikuti kebiasaan dan menggunakan bahasa gaul, sangat kreatif dan eksperimental serta seringkali mereka mengubah kata atau membuat kata baru. Generasi Alpha cenderung membuat kebanyakan kata-kata yang mereka gunakan lebih sulit untuk dipahami. Mereka sering menggunakan kata-kata seperti sigma, yang biasanya digunakan untuk orang yang mereka anggap keren, dan gyatt, yang artinya terkejut atau tidak percaya. Bagi sebagian orang mungkin masih asing mendengar kata kata terebut.

Keanekaragaman cara Generasi Z dan Generasi Alpha menggunakan bahasa tentunya akan berdampak pada identitas bangsa Indonesia. Bahasa gaul yang digunakan oleh orang-orang dari Generasi Z dan Generasi Alpha dapat membantu memperkaya kosakata dan memperkaya bahasa yang dapat kita gunakan dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Saya setuju bahwa penggunaan bahasa setiap generasi memang memberikan identitasnya sendiri. Namun demikian, sebagai masyarakat Indonesia, kita harus terus menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun kita dapat mempererat hubungan sosial dengan teman sebaya dengan menggunakan kata-kata gaul yang populer, sebaiknya kita tetap menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar ketika berbicara dengan orang yang lebih tua dari kita sebagai cara untuk menunjukkan penghormatan kita kepada mereka. Selain itu, orang yang lebih tua mungkin tidak memahami bahasa gaul yang sedang populer saat ini. Hal ini dapat menyebabkan perbedaan pendapat. Seseorang dapat mengalami penurunan kualitas bahasa dan kesulitan berkomunikasi dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda jika menggunakan bahasa yang tidak sesuai dengan standar kebahasaan Indonesia.

Kedua generasi tersebut menggunakan bahasa gaul saat berkomunikasi. Penggunaan bahasa gaul yang terus menerus dapat menyebabkan banyak hal, seperti hilangnya pedoman dan standar untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar karena masyarakat Indonesia tidak lagi menggunakannya untuk berkomunikasi. Anggapan negatif masyarakat terhadap bahasa Indonesia menyebabkan mereka tidak mau belajar menggunakan ejaan yang disempurnakan (EYD) dan sesuai dengan KBBI. yang disebabkan karena seseorang merasa mampu berkomunikasi dengan lancar dan baik dalam bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia, bagaimanapun, adalah bidang studi yang sangat penting untuk kita pelajari. Saat melakukan aktivitas formal atau resmi, seperti surat menyurat, melamar pekerjaan, wawancara kerja, pembicaraan resmi,dan masih banyak lainnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

Untuk mengurangi efek bahasa gaul, Generasi Z dan Alpha harus dikenalkan dan dilatih sejak dini tentang pentingnya berbahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan kaidah KBBI dan EYD. Globalisasi mendorong proses akulturasi budaya bahasa gaul.  Akibatnya, bahasa gaul menjadi pertanda yang perlu segera ditangani karena jika tidak segera ditangani, kemampuan berbahasa generasi muda zaman sekarang akan semakin buruk, yang berpotensi mengakibatkan hilangnya bahasa Indonesia. Untuk mempertahankan identitas bangsa maka kita harus melakukan penempatan dalam memilih kosa kata yang dapat kita gunakan serta.menekankan pendidikan berbahasa Indonesia yang baik dan benar di sekolah.

Untuk memastikan identitas asli bangsa Indonesia tidak tergerus oleh seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, generasi muda harus dididik tentang pentingnya menjaga kelestarian bahasa Indonesia dan melestarikan budaya dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dengan demikian, anak cucu kita akan tetap merasakan warisan budaya dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Bahasa Generasi Z dan bahasa Generasi Alpha memiliki dampak yang signifikan terhadap identitas nasional, terutama bagi generasi muda. Bahasa Generasi Z dan Generasi Alpha memang menunjukkan dinamisme budaya dan kreativitas generasi muda, ini membentuk cara mereka berpikir, berbicara, bersosialisasi, dan memandang dunia. Namun, kita harus tetap waspada terhadap potensi ancaman terhadap jati diri Indonesia. Menjaga kelestarian dan akomodasi kreativitas generasi adalah hal yang penting dan selaras.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun